PT Waskita Karya Terus Ekspansif Bangun Infrastruktur di Provinsi Jawa Timur

Direktur Operasi II PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Bambang Rianto bersama Direktur Teknik PT Waskita Bumi Wira, Norman Hidayat dan Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Destiawan Soewardjono saat mengunjungi Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM), Selasa (24/11).

Surabaya, Bhirawa.
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (kode saham : WSKT) masih terus ekspansif dalam pengembangan infrastruktur di Jawa Timur dan saat ini ada tiga ruas tol yang pembangunannya dilakukan oleh Perseroan. Pertama, ruas Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) sepanjang 38,29 kilometer (km) dengan nilai investasi proyek mencapai Rp12,22 triliun. Kedua, ruas Tol Pasuruan-Probolinggo sepanjang 43,75 km dengan nilai investasi Rp6,36 triliun. Ketiga, ruas Tol Probolinggo-Banyuwangi dengan nilai kontrak mencapai Rp1,05 triliun.

Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono mengungkapkan pembangunan Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar akan memberikan aksesibilitas atau mobilisasi yang sangat baik bagi kendaraan logistik ke kawasan industri Java Integrated and Ports Estate (JIIPE), yang merupakan kawasan industri terintegrasi pertama di Indonesia dan terbesar di Jawa Timur. Tol KLBM ini akan segera diresmikan sehingga bisa dibuka untuk umum.

“Tol ini akan menjadi backbone pada jalur logistik di Jawa Timur,” terangnya, Selasa (24/11).

Destiawan menambahkan pembangunan Tol KLBM terdiri atas empat seksi. Pada Seksi 1 Krian-Kademean Mengganti sepanjang 9,77 km dengan progres konstruksi telah mencapai 100 persen. Seksi 2 Kademean Mengganti-Boboh sepanjang 8,83 km progres konstruksi telah mencapai 100 persen. Seksi 3 Boboh-Bunder sepanjang 10,40 km progres konstruksi telah mencapai 100 persen.

Sementara untuk Seksi 4 ruas Bunder-Manyar belum bisa dipastikan kapan rampung lantaran terhambat pandemi Covid-19, sehingga alokasi anggaran untuk melanjutkan pengerjaannya terkena refocusing. Untuk pembangunan ruas Tol Pasuruan-Probolinggo terdiri atas 4 Seksi. Pada Seksi 1-3 telah beroperasi, sedangkan Seksi 4 masih dalam proses konstruksi.

Ruas tol ini memberikan aksesibilitas atau mobilisasi yang sangat baik bagi kendaraan logistik, sehingga meningkatkan produktivitas kegiatan dan menciptakan kebangkitan perekonomian, serta menciptakan lapangan kerja. Dalam proyek ini pemegang konsesi adalah PT Trans Jawa Paspro Jalan Tol.

Untuk perkembangan proyek Tol Probolinggo-Banyuwangi lama pengerjaan akan dilakukan 730 hari kalender. Ruas ini nantinya akan dikelola oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dimana Waskita hanya sebagai kontraktor pada paket I yang ber-JO dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. “Untuk kontrak paket ini sudah dapat namun Surat Perintah Mulai Kerja nya (SPMK) masih menunggu dari Jasa Marga,” jelas Destiawan.

Adapun sinergi yang dilakukan Waskita dalam proyek ini merupakan upaya Perseroan bersinergi dengan pemerintah setempat untuk meningkatkan keterlibatan pengusaha/mitra setempat/lokal khususnya UMKM. Mempekerjakan masyarakat sekitar sebagai karyawan kontrak proyek dengan kemampuan dan kompetensi sesuai bidang. Waskita juga mengakomodir UMKM melalui program PADI (Pasar Digital UMKM Indonesia).

“Strategi yang digunakan Waskita antara lain memastikan pekerjaan yang dilakukan di lapangan sesuai spesifikasi yang telah diisyaratkan. Menerapkan GKM (Gugus Kendali Mutu) pada setiap pekerjaan dengan tujuan hasil pekerjaan terukursesuai dengan spesifikasi. Diperbanyaknya pemasangan rambu-rambu batas kecepatan maximal dalam berkendara. Mengedepankan QHSE (Quality Health Safety Environment) sebagai kebutuhan utama dalam melaksanakan pekerjaan,” pungkasnya.

Untuk itu Waskita terus menjaga kerberlanjutan usahanya. Pada tahun ini, Waskita memproyeksikan potensi pengembangan bisnis dalam beberapa tahun ke depan mencapai +/- Rp92 triliun. Potensi pengembangan bisnis dalam lima tahun ke depan tersebut meliputi proyek di Jawa yakni infrastruktur, konektivitas, dan pipanisasi senilai Rp49 triliun.

Untuk potensi proyek di Kalimantan Timur dan Sulawesi untuk infrastruktur konektivitas dan EPC senilai Rp20 triliun. Serta, nilai proyek yang dikembangkan oleh entitas anak usaha, PT Waskita Realty yakni Waskita Modern Realti (Jawa Barat). Dalam hal ini Waskita Realty bermitra dengan Grup Modern Land akan mengembangkan kawasan seluas 600 hektare yang akan diperuntukan sebagai hunian dan commercial center.

Waskita yang tergabung dalam konsorsium bersama dengan BUMN lain yaitu Jasa Marga, Adhi Karya, Pembangunan Perumahan, dan Brantas Abipraya telah melakukan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Yogyakarta – Bawen pada 13 November 2020 lalu. “Proyek tol sepanjang 75,8 KM tersebut memiliki nilai investasi sebesar +/- Rp14 Triliun,” ujar Destiawan.[riq]

Tags: