PT XL Axiata Bekali Siswa SMA/SMK Hadapi Revolusi Industri 4.0

Head of Sales Sulsel Sultra XL Axiata, Mozes Haryanto Baottong (kiri), Kepala Bidang Olah Raga Dispora Kota Makassar, H. Andi Akbar Kamal, M. Si (dua kiri), Kepala Bidang Informatika Statistik dan Persandian Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Selatan, Badaruddin S. Sos, M. Si (dua kanan), Sekertaris Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. Setiawan Aswad, M. Dev (kanan) berfoto bersama perwakilan SMA/SMK dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan pada peresmian XL Axiata Youth Leadership Camp 2019, Makassar (30/8).

Surabaya, Bhirawa
Bekerjasama dengan Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) kembali menyelenggarakan program pengembangan kepemimpinan dan karakter ‘XL Axiata Youth Leadership Camp (XYLC) 2019’.
Total lebih dari 600 siswa setingkat SMA/SMK akan mengikuti program tahunan yang akan berlangsung di enam kota ini. Setelah berlangsung di Jakarta dan Semarang, Makassar menjadi kota selanjutnya tempat pelaksanaan program ini dengan dihadiri oleh lebih dari 100 pelajar se-Sulsel.
“Upaya untuk ikut serta memajukan dunia pendidikan di Indonesia terus kami kembangkan. Karena itu, tahun ini kami memutuskan untuk melanjutkan program XYLC ini dengan kembali menggandeng Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah sebagai institusi yang paling berkompeten di bidang ini. Kami juga masih akan menerapkan kurikulum yang dapat membantu para pelajar SMA/SMK menghadapi revolusi industri 4.0, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan soft skill yang belum banyak diajarkan di sekolah formal,” ungkap Head of Sales XL Axiata area Sulsel dan Sultra, Mozes Haryanto Baottong, Senin (2/9).
Mozes menambahkan, soft skill atau yang dikenal dengan transversal skill merupakan kualitas yang dibutuhkan di semua bidang kerja. Kemampuan ini mencakup kreativitas, imaginasi, intuisi, emosi, dan etik yang sangat bermanfaat dalam membangun interaksi sosial.
“Program ini telah mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia,” terangnya.
Head of Sales XL Axiata area Sulsel dan Sultra, Mozes Haryanto Baottong bersama Sekertaris Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. Setiawan Aswad, M. Dev, Plg, dan Kepala Bidang Informatika Dinas Komunikasi Informatika Sulawesi Selatan, Badaruddin S.Sos, M.Si secara resmi membuka kegiatan tersebut di Makassar, Sulawesi Selatan.
Sementara itu untuk menghadapi revolusi industri 4.0 yang saat ini telah berlangsung, ada beberapa kompentensi dasar yang sudah harus dipersiapkan generasi muda Indonesia. Selain berupa hard skills yang sudah banyak diajarkan di sekolah, mereka juga memerlukan soft skills yang akan membantu proses interaksi sosial di semua keahlian.
Hal ini sesuai dengan rumusan World Economic Forum mengenai kemampuan atau soft skills yang perlu dimiliki oleh semua orang saat ini, antara lain kemampuan menyelesaikan permasalahan, berpikir kritis, kolaborasi dan koordinasi, komunikasi, serta kemampuan kognitif yang baik.
“Tujuan utama diadakannya XYLC ini adalah untuk menciptakan generasi muda dengan kualitas daya saing tinggi yang adaptif terhadap perubahan yang sesuai dengan tuntutan era revolusi industri 4.0. Untuk itu, XL Axiata telah menyiapkan serangkaian topik pelatihan yang sesuai, yaitu Berpikir Kristis dan Kreatif, Public Speaking, Digital Collaboration, Media Sosial yang Menginspirasi, Pemecahan Masalah, Emotional Intelligence, dan Kepemimpinan,” jelas Mozes.
Secara teknis, para peserta pun akan langsung dibimbing oleh pembicara yang merupakan karyawan XL Axiata dengan expertise yang sudah teruji. Mendapatkan mentoring berkelanjutan dari para mahasiswa peserta XL Future Leaders, dan tentunya akan mendapatkan e-sertifikat dari XL Axiata.
Selanjutnya setelah Jakarta, Semarang, dan Makassar, program XYLC akan diselenggarakan di 3 kota lain di bulan Agustus-Oktober, yaitu berturut-turut Medan, Surabaya, dan terakhir Yogyakarta. Calon peserta masih bisa mendaftar untuk mengikuti program yang berlangsung di 3 kota tersebut.
XYLC juga terbuka untuk sekolah-sekolah dari kota atau kabupaten terdekat dengan lokasi XYLC. Karena kuota peserta yang terbatas hanya 100 peserta per lokasi, maka panitia memprioritaskan peserta yang menjadi pengurus organisasi siswa di sekolah (OSIS, MPK, Pramuka, dll). Diharapkan program ini terus mendapat dukungan dari sekolah yang pernah menerima manfaat. [riq]

Tags: