PTFS Surabaya Gugat Pjs Dirut PDTS KBS

2-KBSSurabaya, Bhirawa
Perkumpulan Taman Flora dan Satwa (PTFS) Surabaya melaporkan Pjs Dirut Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS ke Polda Jatim. Hal ini dilakukan oleh PTFS terkait aset yang dimiliki oleh PTFS yang dikelola oleh PDTS KBS.
Menurut Wakil Ketua PTFS, H.M Soedjatmiko ketika ditemui Bhirawa di Rumah Sakit Hewan Setail menegaskan telah melaporkan Plt Direktur Utama PDTS KBS, Aschta Nita Boestani terkait penggelapan dan atau perusakan aset milik PTFS.
”Kami pada 19 September 2015 mengunjungi KBS tapi kami malah tidak diperbolehkan masuk,” kata Soedjatmiko. Ia mengakui, selama ini pihaknya sudah melakukan somasi antar kedua pihak, namun dalam lima kali somasi itu, PDTS KBS tidak merespon positif.
”Dia bilang kepada kami kalau tidak takut dilaporkan dan siap untuk digugat. Maka hari itu juga kami segera melaporkan ke Polda Jatim atas pengelapan aset yang masih atas nama kami,” katanya.
Laporan bernomor surat LPB/1438/IX2015/UM/BPKT Polda Jatim dilayangkan tanggal 29 September 2015. Ia menyebutkan, aset senilai Rp12 Miliar, berupa bangunan gedung, bangunan sangkar, kendaraan serta inventaris kantor.
“Bahkan kami juga siap untuk melakukan eksekusi karena kami telah menang di tingkat Mahkamah Agung (MA),” tandasnya. Menurut pria yang juga politisi ini, PTFS hanya menginginkan kerjasama yang baik dari pihak pengelola KBS saat ini dan tidak memasalahkan jika memang dikelola oleh Pemkot.
”Asal ada koordinasi dari mereka dengan kami. Tapi caranya yang baik dan sesuai dengan aturanlah. Disamping itu, untuk tanah KBS memang hak pakai selama ini atas nama Pemkot Surabaya,” tambahnya.
Sementara itu Plt Dirut KBS Aschta Nita Boestani tidak ingin berkomentar banyak atas pelaporan yang dilayangkan PTFS. Ia merasa belum memegang surat panggilan atas laporan tersebut sehingga tidak ingin berkomentar banyak.
“Saya tidak ingin berkomentar banyak karena belum tahu duduk perkara yang mereka laporkan yang mana, dari pada nanti masalahnya ini tapi saya jawabnya itu, tidak singkron jadinya. Lebih baik tidak berkomentar dulu ya,” ujarnya.
Apabila pelaporan itu benar, Aschta siap untuk mengadakan konferensi pers tentang apa yang sebenarnya terjadi. “Saat ini posisi saya juga lagi di luar kota. Nanti sekitar tanggal 8-9 Oktober saya adakan konferensi pers,” tambah dia. [dre]

Tags: