PTM Dimulai, Wali Kota Sutiaji Minta Perketat Prokes

Wali Kota Malang Sutiaji, saat memantau pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka pertama di Kota Malang, Senin (19/4) kemarin.

Malang, Bhirawa
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Malang dimulai, Senin (19/4) kemarin. PTM terbatas bagi siswa SD dan SMP di Kota Malang. Sesuai Surat Edaran Walikota Malang Nomor 15 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan PTM Terbatas di Masa Pandemi Covid 19 di Kota Malang, sekolah diwajibkan menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) secara ketat bagi seluruh warga satuan pendidikan.
Wali Kota Malang, H. Sutiaji bersama Ketua dan Sekretaris Komisi D DPRD Kota Malang, Wanedi dan Rokhmad juga berkesempatan meninjau langsung PTM didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Suwarjana. Kepala Dinas Kesehatan, Husnul Muarif dan Kepala Dinas Kominfo, M Nurwidianto.
SDN Kauman 1, SD Muhammadiyah 1, SMPN 6 dan SMPN 3 menjadi lokasi yang dituju orang nomor satu di Kota Malang itu. Menurut Sutiaji, secara keseluruhan sekolah sudah siap melaksanakan PTM terbatas masing – masing sekolah sudah menjalankan Prokes yang ditentukan.
“Tadi saya juga masih memberikan saran dan usulan di tiap – tiap sekolah seperti pengaturan jarak saat siswa mau mencuci tangan dan pengaturan sistem kepulangan siswa, agar tidak berkerumun,” ujarnya.
Secara umum, lanjut Sutiaji, sekolah telah mematuhi SE yang kami buat, namun jika kedepan kedapatan sekolah tidak melaksanakan Prokes dengan ketat dan tidak menaati SE yang ada. Bisa jadi PTM di sekolah itu akan ditutup dan kita evaluasi bersama. Ini demi kebaikan dan keamanan kita bersama,” terangnya.
Terkait dengan kesehatan siswa dan guru, pihaknya memberikan penekanan terkait hal itu. Pria yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kota Malang pada kesempatan itu, Wali Kota Sutiaji juga menegaskan, berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan menyebut, KDRT di Kota Malang bahkan di Indonesia juga meningkat selama proses pembelajaran Daring dilaksanakan.
“Tapi tetap alasan utamanya adalah saat ini pengendalian Covid 19 sudah mulai terpantau dengan baik dan semua guru di Kota Malang ini sudah diberi vaksin. Jadi sudah divaksin dua kali. Harapannya antibodinya sudah terbentuk. sehingga melayani anak-anak sekolah dengan tatap muka ini tidak ada nanti transmisi antar orang,” pungkas Sutiaji. [mut]

Tags: