PTMSI Jatim Bingung Tentukan Venue

Ketua Umum PTMSI Jatim, Marzuki Rofi'i (kanan) didamping Sekum Ahmad Hariyanto. [wawan triyanto/bhirawa]

Ketua Umum PTMSI Jatim, Marzuki Rofi’i (kanan) didamping Sekum Ahmad Hariyanto. [wawan triyanto/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Ketua Umum Pengprov Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Jatim, Marzuki Rofi’i mengaku bangga ditunjuk oleh PB PTMSI untuk menjadi tuan rumah kejurnas. Namun ia mengaku malah bingung untuk mencarikan venue yang representatif.
Sebenarnya Jatim memiliki Gedung HCIYS, bahkan gedung itu milik Pemprov Jatim yang dikelola oleh Dispora Jatim. Sayangnya PTMSI Jatim mengaku kesulitan untuk meminjam fasilitas itu karena sudah dikelola oleh HCIYS.  “Gedung yang saat ini ditempati oleh HCIYS itu milik Jatim, tapi perlu izin dan proses untuk menggunakannya,” kata Marzuki, Selasa (7/7).
Sebagai alternatif, Marzuki mengaku sudah menyiapkan gedung di Universitas Negeri Surabaya (Unesa). “Saya rasa di Unesa gedungnya cukup memenuhi syarat,” kata Marzuki.
Sementara itu Sekretaris Umum (Sekum) PTMSI Jatim Ahmad Hariyanto berharap Pemprov Jatim bisa mengambil kebijakan mengenai status GOR HICIYS, karena ia mendengar kabar kalau masa kontrak dengan pihak pengelola sudah habis.
Sebab selama ini Pengprov PTMSI sangat membutuhkan gedung itu untuk menggelar Puslatda persiapan PON Jabar 2016 mendatang. “GOR HCIYS belum bisa kami pakai karena surat dari Gubernur Jatim untuk penggunaan tempat tersebut belum turun,” katanya.
Sebenarnya, Pengprov PTMSI Jatim sudah mengirimkan surat ke Gubernur Jatim Soekarwo. Isinya, permintaan untuk mengelola GOR HCIYS dari pengelola lama klub PTM HCIYS. Namun, hingga kini surat tersebut belum ada tindak lanjut.
“Yang saya dengar surat itu jatuh ke Biro Hukum. Sehingga, prosesnya lama. Kami ingin surat itu bisa diteken langsung oleh Gubernur, agar persoalan GOR HCIYS cepat selesai dan dikelola Pengprov PTMSI Jatim,” paparnya.
Saat ini  Jatim sudah mempunyai 12 atlet untuk tenis meja terdiri dari lima putri dan tujuh atlet putra. Diantaranya Yulius, Silir, Kristin, Azizah, Fauziah Yulianti, Angga, Aisyah dan Husnul.
“Nantinya di Kejurnas, per daerah kami minta mendatangkan enam atlet sebagai tempat penilaian juga. Bila bagus akan kami masukkan ke puslatda,” katanya. [wwn]

Rate this article!
Tags: