PTN Beri Peluang Lulusan Kejar Paket C

124929_620Surabaya, Bhirawa
Peluang masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tidak hanya akan terbukan untuk lulusan SMA dan SMK sederajat. Sebab, bagi para lulusan ujian kejar paket C yang telah lulus juga akan terbuka peluang yang sama.
Koordinator Humas SBMPTN Panlok 50 Wilayah III Surabaya, Ismaini Zain menyatakan, PTN tetap akan memberi kesempatan bagi siswa yang lulus pendidikan kesetaraan kejar Paket C. Khususnya bagi lulusan satuan pendidikan angkatan 2012 sampai 2014. Secara sistem, pendaftaran SBMPTN dapat menerima lulusan program kejar Paket C yang setara dengan SMA/MA/SMK. Hanya saja, ketika pendaftar tersebut mengisi biodata kapan masuk SMA, bisa terlihat apakah memenuhi kriteria yang disyaratkan dalam SBMPTN.
“Kalau pendaftar SBMPTN itu sebenarnya waktu lulusnya tahun 2012, kemudian ada kendala yang menyebabkan ikut Paket C tahun 2013 dan lulus saat itu, dia bisa mendaftar SBMPTN,” kata Ismaini, Selasa (13/5).
Namun, bila pendaftar itu seharusnya lulus dari satuan pendidikan pada 2011 kemudian ikut Paket C tahun 2013, maka calon peserta ini kemungkinan besar akan ditolak oleh sistem SBMPTN. “Sistem pendaftaran SBMPTN secara online ini sepertinya dapat menolak calon pendaftar jika tidak sesuai ketentuan yang disyaratkan,” jelas dia.
Sementara itu, pada hari pertam SBMPTN dibuka, Senin (12/5) sore lalu, jumlah pendaftar di Panitia Lokal (Panlok) 50 Surabaya baru 328 peserta. Rinciannya, kategori Saintek 137 orang, Soshum 136, dan Campuran 55 orang.
Di Panlok 50 Surabaya sendiri terdiri atas lima Perguruan Tinggi Negeri (PTN), yaitu Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Airlangga (Unair), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel, dan Universitas Trunojoyo Madura (UTM).
Humas SBMPTN Pusat dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Bekti Cahyo Hidayanto mengatakan, dari 328 pendaftar yang permanen, 45 orang diketahui telah melakukan pembayaran. “Jumlah pendaftar memang belum signifikan di hari pertama,” katanya.
Dia menjelaskan, metode pendaftaran SBMPTN tahun ini memang beda bila dibandingkan tahun lalu. Jika 2013 kemarin siswa membayar terlebih dahulu untuk bisa memperoleh Kode Akses Pendaftaran (KAP) dan PIN, kali ini pelamar cukup melengkapi pengisian borang pendaftaran agar memperoleh KAP dan PIN. Kemudian dilakukan simpan permanen untuk memperoleh slip pembayaran yang memuat kode bayar.
Kode bayar yang termuat dalam slip kartu pembayaran itulah yang akan dipakai untuk membayar biaya SBMPTN sebesar Rp 100.000. “Batas waktu membayar sejak memperoleh KAP dan PIN adalah tiga kali 24 jam. Jika batas waktu itu dilewati, maka KAP dan PIN serta biodata akan hilang. Dengan demikian, peserta harus melakukan pendaftaran kembali,” jelasnya.
Tata cara pembayaran SBMPTN sendiri ada berbagai cara, diantaranya melalui layanan short message service (SMS) ke bank Mandiri, Mandiri Internet, Kantor Pos Online, ATM bersama, maupun langsung ke Cabang Bank Mandiri. “Semua tata cara pendaftaran dan pembayaran bisa dilihat di laman www.sbmptn.or.id. Silakan buka laman resmi tersebut,” ungkap Bekti.
Dia menjelaskan, dari lima perguruan tinggi di Panlok 50 Surabaya, hanya Unesa yang melakukan ujian tulis ditambah dengan ujian keterampilan. Itu pun untuk prodi-prodi tertentu saja. Kepala Humas Unesa, Suyatno menambahkan, prodi yang melakukan uji keterampilan antara lain, jurusan Ilmu Keolahragaan untuk kategori Saintek. Sementara di golongan Soshum ada jurusan Pendidikan Seni Rupa, Pendidikan Sendratasik, jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, serta jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga. “Ujian keterampilan ini akan memiliki bobot nilai 60 persen. Sementara yang 40 persen diambil dari hasil tes tulis. Kalau tahun kemarin persentase penilaiannya berimbang, yakni sama-sama 50 persen,” ungkap dia.
Terkait peluang lulusan kejar Paket C, Suyatno membenarkan jika siswa pendidikan kesetaraan itu dapat mendaftar SBMPTN. Hal itu pun sudah dilakukan sejak tahun kemarin, dan tidak ada masalah. “Sampai saat ini itu masih berlaku. Sebab, lulusan paket C telah memiliki ijazah setara dengan pendidikan formal,” ungkap dia. [tam]

Tags: