PTN-BH Bangun Infrastruktur Secara Mandiri

Surabaya, Bhirawa
Status Berbadan Hukum (BH) pada dua Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Surabaya membawa konsekuensi khusus. Yakni mampu mengelola pendanaan kampusnya secara mandiri. Tak terkecuali daam pembangunan infrastruktur untuk mendukung proses pendidikan di kampus.
Kedua PTN-BH di Surabaya tersebut adalah Univeraitas Airlangga (Unair) dan Institut Teknologi 10 Nopember (ITS). Tahun ini, Rektor ITS Prof Joni Hermana mengaku telah mulai membangun infrastruktur untuk beberapa program studi baru dengan dana internal. Pembangunan itu secara bertahap dilakukan dengan skala kecil karena dana yang terbatas. Pembangunan ini diharapkannya akan memancing kerjasama eksternal untuk membantu pembangunan yang ada di kampus.
“Kami fokus pada pembentukan PTNBH yang ideal. Tahun ini tahap networking membentuk jejaring dengan berkoordinasi secara intensif dan mencari koneksi keluar untuk membantu networking,”urainya ketika dihubungi, Kamis (11/1).
Rencana pembangunan ruang kelas baru, laboratorium dan kantor administrasi jurisan menurutnya memang ausah ada dalam master plan. Tetapi proses pembangunannya masih bertahap seperti baru pembanguanna lantai 1 dari rencana bangunan 4 lantai. “Karena masih biaya sendiri belum bisa maksimal. Masih pancingan untuk kerjasama,”urainya.
Sementara itu, Unair juga berencana melanjutkan beberapa bangunan yang belum tuntas seperti gedung farmasi dan syariah tower, serta beberapa bangunan dengan pendanaan internal dan kerjasama. Terbaru, Unair akan memiliki tiga fasilitas olahraga baru. Ketiga fasilitas olahraga itu adalah lapangan basket, lapangan tennis, dan lapangan futsal. Ketiga lapangan tersebut semuanya terbuka (outdoor)dan akan dibangun bersebelahan di lahan yang letaknya di kawasan belakang gedung student center (SC) di kampus C Unair.Tiga fasilitas olahraga tersebut akan dibangun dengan panjang 110 meter dan lebar 60 meter.
“Pembangunan fasilitas olahraga ini merupakan tanggungjawab sosial dari sebuah perusahaan, yaitu Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Harvest Gorontalo Indonesia. Kesepakatan itu telah tertuang dalam MoU (Memorandum of Understanding) antar kedua pihak yang dilaksanakan pada Desember 2017 lalu,”papar rektor Unair,Prof Moh Nasih.
Pengerjaan proyek ini sepenuhnya ditangani oleh PT Harvest Indonesia selaku perusahaan yang memberi CSR kepada Unair. Jika dinominalkan, proyek ini diperkirakan mencapai sekitar Rp 1 miliar. “Pembangunan fasilitas baru olahraga ini maka akan semakin banyak fasilitas olahraga yang tersedia bagi sivitas akademika, khususnya untuk mahasiswa,”pungkasnya. [tam]

Tags: