Surabaya, Bhirawa
Beredarnya gula rafinasi di pasaran dengan harga murah, membuat petani tebu dan pedagang gula lokal merasa terancam. Bahkan beberapa waktu lalu para petani di Lumajang mengancam akan membuang tebu di jalanan.
Menyikapi masalah ini, corporate Secretary PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) atau PTPN XI, Moch Khoiril menegaskan sudah menghentikan impor gula rafinasi per Bulan Oktober agar tidak merugikan petani tebu maupun pedagang.
Lebih lanjut ia mengatakan, impor gula perlu dilakukan jika stok gula dalam negeri tidak mencukupi kebutuhan. Selain itu tata cara impor juga harus diatur, contohnya jika bulan ini melakukan impor, maka bulan berikutnya tidak perlu lagi. “Sehingga tidak menimbulkan masalah yang bisa merugikan masyarakat luas,” katanya Senin (27/10).
Lebih jauh Khoiril menjelaskan, bahwa persoalan impor ini awalnya berejalan lancar sesuai dengan kebutuhan, namun dalam perkembangannya tidak sesuai ketentuan. “Misalnya gula yang dibutuhkan hanya 20 ton namun impornya bisa sampai 200 ton bahkan lebih,” tutupnya. [ma]
Keterangan Foto : Moch-Khoirill-Corporate-Secretary-PTPN-Xl.
