PTT/GTT Diikutkan BPJS dan Honor Dinaikkan

Suasana peringatan HUT PGRI ke 72 yang diselenggarakan di Stadion SEMERU Lumajang.

Lumajang, Bhirawa
Dalam rangka memperingati Pemerintah mengapresiasi kinerja para PTT/ GTT di masing-masing Lembaga Pendidikan dibawah Naungan Pemerintah Kabupaten Lumajang.
Pemberian apresiasi bersamaan dengan peringatan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia dan Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2017, yang ke 72, yang digelar di Stadion Semeru Kabupaten Lumajang (12/11) kemarin.
Pemerintah daerah dalam hal ini Bupati menaikkan Honorarium kepada para PTT dan GTT serta mengikutsertakannya sebagai peserta BPJS yang dianggarkan dari APBD.
Kegiatan akbar yang diikuti sekitar 13 000( tiga belas ribu) orang, antara lain dari jajaran Forkopimda Lumajang, dalam hal ini Bupati, Wabup, Ketua DPRD, termasuk jajaran OPD hingga dilingkup jajaran Forkopimca. Sedangkan pada kesempatan itu hadir pula Ketua Umum Pengurus Besar PGRI,Dr.Unifa Rosidi, Pengurus PGRI Jawa Timur, Jajaran pengurus PGRI Kabupaten, jajaran Akademis pendidikan serta para guru mulai dari PAUD hingga SMA.
Pada kesempatan tersebut, selaku Kepala daerah, As at Malik berharap bahwa pada momen HUT PGRI itu para guru untuk dapat lebih meningkatkan kompetensinya dalam memajukan dunia pendidikan.
“APBD kita kemarin sudah selesai dan disetujui oleh DPRD, dimana anggaran yang paling tinggi adalah bidang pendidikan dan tidak satupun program-program pendidikan yang dicoret oleh DPRD Kabupaten Lumajang,”ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua DPRD Lumajang, Agus Wicaksono yang mengatakan bahwa momen Peringatan HUT PGRI dan Peringatan Hari Guru Nasional kali ini merupakan tonggak baru dalam perbaikan kualitas Pendidikan. Sebab sinergitas antara PGRI dengan Pemerintah Daerah yang salah satunya dari unsur penyelenggaraan daerah (DPRD) saat ini dinilai akan dapat mewujudkan motto pendidikan di Kabupaten Lumajang.
Pada kesempatan itu, menurut Ketum Pengurus Besar PGRI, Unifa Rosidi dalam keterangannya menjelaskan bahwa seperti yang tengah disampaikan oleh Presiden bahwa berkomitmen untuk terus membangun dan memberikan hak-haknya guru, dimana diharapkan Profesi guru harus bekerja profesional dan siap menghadapi tantangan jaman.
“Bahwa di Indonesia ada tiga persoalan yang diidentifikasi oleh PGRI diantaranya Persoalan kualitas Guru, kuantitas kekurangan guru dan kedaulatan Profesi Guru, karena Guru tidak bisa digantikan dengan teknologi apapun,” pungkasnya. [dwi]

Tags: