Puan Maharani Orasi Kebangsaan di Konferensi Besar GP Ansor

Ketua DPR RI, Puan Maharani.

Jakarta, Bhirawa.
Ketua DPR RI Puan Maharani memberikan pada komitmen kebangsaan Gerakan Pemuda (GP) Ansor, yang konsisten di barisan depan dalam membentuk kepedulian pada sesama.
“Dari hati yang paling dalam, saya menyampaikan rasa bangga kepada GP Ansor. Yang menjadi bagian penting dalam membangun visi Kebangsaan, sejak sebelum kemerdekaan RI, hingga sekarang,” ujar Puan Maharani saat menyampaikan Orasi Kebangsaan di konferensi besar ke 23 GP Ansor di Minahasa, Sulawesi Utara, Sabtu (19/9).

Menurut Puan Maharani, konsistensi GP Ansor tidak bisa dilepaskan dari sosok KH Abdul Wahab Hasbullah. Yang meletakkan fondasi pemikiran Kebangsaan pada generasi muda NU. Sosok Kiai Abdul Wahab Hasbullah, merupakan teladan bangsa ini, karena senantiasa menggelapkan spirit cinta tanah air adalah bagian dari Iman.

Dalam konteks tersebut, lanjut Puan, cinta tanah air adalah bagian dari iman. Dan telah menjadi gerakan besar yang menggelorakan nasionalisme kaum muda. Indonesia sangat beruntung memiliki Ormas seperti Nahdlatul Ulama (NU), yang menjadi bagian terpenting dalam membangun nasionalisme.

Rais Akbar NU KH Hasyim Asy’ari, mengeluarkan fatwa Hubbul Wathon Minal Iman (cinta tanah air adalah bagian dari Iman). Kemudian pada 22 Oktober 1945 , KH Hasyim Asy’ari mengeluarkan fatwa Resolusi Jahad, yang mewajibkan setiap Santri berperang melawan serbuan NICA. Untuk mempertahankn kemerdekaan Indonesia, dengan status hukum fardlu’ain. Yakni wajib setiap muslim yang berasa di wilayah peperangan.

Puan Maharani, menyebut; hubungan Islam dan Nasionalisme bagi bangsa Indonesia, ibarat eratnya hubungan bung Karno dengan NU. Salah satunya adalah hubungan bung Karno dengan KH Abdul Wahab Hasbullah. Dua tokoh yang bersahabat dan saling menghormati.

“Bung Karno selalu bermusyawarah dan meminta pandangan dari ulama-ulama NU dalam hal Genting dan penting. Termasuk dengan kiai Wahab Hasbullah. Presiden pertama RI Bung Karno juga sangat dekat dengan tokoh-tokoh NU,” papar Puan.

Diharapkan, konferensi besar GP Ansor dapat melahirkan ide-ide cemerlang untuk membumikan Pancasila. GP Ansor dan seluruh warga NU, diminta untuk terus bergotong royong meringankan beban masyarakat yang kesulitan akibat pandemi Covid-19. 

“Kita harus optimis mampu melewati pandemi beserta dampaknya. Pandemi Covid-19, semakin menuntut kita, bahwa gotong royong menjadi kekuatan utama, agar kita bahu membahu sebagai bangsa. Kita tidak boleh tenggelam dalam perbedaan yang dapat menciptakan perpecahan,” ajak Puan. (ira)

Tags: