Puan Maharani: Perempuan Jangan Ragu Terjun ke Dunia Politik

Ketua DPR RI Puan Maharani

Jakarta, Bhirawa.
Perempuan memiliki karakteristik yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi situasi krisis. Apalagi untuk menghadapi pandemi Covid-19, saat ini. Maka kaum perempuan jangan ragu terjun ke dunia politik. Perempuan butuh berpolitik, karena politik butuh perempuan. 

Hal itu disampaikan Ketua DPR RI Puan Maharani pada pembukaan Kongres Wanita Indonesia (Kowani), yang digelar secara virtual, Selasa dan release dikirim Rabu (21/10).

Puan menjelaskan, bahwa kaca pembatas peran perempuan dalam berpolitik di Indonesia, sudah runtuh. Saat Megawati Soekarnoputri menjadi perempuan pertama yang dilantik menjadi Presiden RI pada 23 Juli 2001.

“Saat ada yang bicara, bahwa peran perempuan di politik selalu dibatasi oleh glass ceilling. Sesungguhnya glass ceilling politik bagi perempuan Indonesia, sudah diruntuhkan di hari ibu Megawati dilantik menjadi Presiden,” ungkap Puan Maharani.

Dikatakan, peran perempuan Indonesia, terus berkembang pesat. Saat ini banyak perempuan yang memegang peran strategis dalam setiap kegiatan pembangunan. Baik di bidang ekonomi, sosial, lingkungan hidup, olahraga, ilmu pengetahuan, riset dll.

Bahkan dalam bidang politik, sudah banyak yang dicapai perempuan Indonesia. Diantarany adalah peningkatan jumlah perempuan yang terpilih menjadi anggota DPR RI. Pada periode 2014-2019, ada sekitar 17% anggota DPR RI adalah perempuan. Lalu periode 2019-2024, jumlah perempuan yang menjadi anggota DPR meningkat menjadi sekitar 21%.

“Sekarang banyak anggota perempuan DPR RI yang menempati posisi pimpinan Alat Kelengkapan Dewan. Ada yang menjadi kepala daerah, menjadi Gubernur, banyak pula yang menjadi Bupati maupun Walikota.” imbuh Puan.

Banyak negara menghormati capaian perempuan Indonesia dalam berpolitik, kata Puan. Salah satu buktinya, yakni ketika menghadiri acara Asia-Pacific Parliamentary Forum di Australia pada Januari 2020, lalu.

“Semua negara peserta acara tersebut, bertepuk tangan saat saya sebutkan, bahwa Indonesia pernah memiliki Presiden perempuan. Dan sekarang memiliki Ketua DPR perempuan yang pertama,” jelas Puan.

Kendati banyak kemajuan yang telah dicapai oleh perempuan Indonesia dalam berbagai bidang. Namun, perempuan Indonesia masih menghadapi berbagai kendala, yang berasal dari kehidupan sosial, budaya, ekonomi maupun politik.

“Untuk mengatasi berbagai kendala itu, dibutuhkan keputusan politik serta kebijakan politik. Itulah mengapa perempuan perlu berpolitik,” pesan Puan. 

Dikatakan, saat pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan, perempuan bukan saja terdampak. Tetapi juga berperan besar dalam usaha menangani pandemi Covid-19. Secara global, 70% tenaga medis adalah perempuan. Bahkan menjadi ujung tombak penyelamatan nyawa manusia. Sebanyak 60% UMKM yang memproduksi hand sanitizer atau masker, dikelola atau dimiliki perempuan.

“Terbukti, perempuan bukan hanya kelompok yang terdampak besar pandemi Covid-19. Namun, perempuan memiliki peran besar dalam menangani Covid-19. Inilah contoh nyata bahwa politik membutuhkan perempuan,” kilah Puan Maharani. [ira]

Tags: