Puasa Itu Cerdas

KH.Masud-YunusOleh:
KH Mas’ud Yunus
Wali Kota Mojokerto

Allah SWT berfirman dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 184, yang artinya: “Dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”. Berdasarkan ayat tersebut dapat diambil pelajaran bahwa ibadah puasa mengandung kebaikan-kebaikan bagi kehidupan manusia. Baik secara jasmani maupun rohani, fisik materiil maupun mental spiritual.
Di dalam ilmu pendidikan dinyatakan bahwa hakikat manusia adalah homo religious (makhluk yang beragama), homo socius (makhluk sosial) dan homo education (makhluk yang harus dididik). Artinya manusia punya potensi kehidupan-kehidupan tertentu yang bisa dikembangkan.  Antara lain potensi kecerdasan spiritual, kecerdasan intelektual, kecerdasan sosial, kecerdasan skill dan emosional.
Apabila potensi kecerdasan tersebut bisa dikembangkan dengan baik dan benar melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan, maka akan terbentuk insan kamil (manusia sempurna) dalam arti insan berkualitas, berintegritas dan berdaya saing.
Puasa menumbuhkan disiplin jiwa, moril dan semangat sosial yang kuat. Puasa memberikan dasar latihan untuk menahan makan, minum dan bersenggama yang bersifat jasmaniah. Kemudian puasa membentuk kesadaran hidup manusia yang lebih tinggi dan membawanya ke alam yang terang benderang.
Berbagai macam latihan mental yang ditempakan oleh puasa. Ia mendidik manusia berjiwa besar, sanggup mengatasi segala macam kesulitan dan cobaan hidup. Menumbuhkan sikap sabar yang hebat pada manusia. Sabar menderita apabila hidup itu harus di hadapkan kepada-Nya dan tidak mudah putus asa. Dan tahan menghadapi cobaan dalam kehidupan.
Puasa melatih manusia berjuang mengalahkan hawa nafsu, mengendalikan dan mengarahkannya. Karena dasar dari nafsu-nafsu itu adalah jahat dan bertujuan membinasakan manusia. Sebagaimana hawa nafsu yang ada pada binatang. Tujuannya untuk pemenuhan kebuasan, perut dan serakah semata. Untuk memenuhi itu semua binatang tidak mempunyai norma-norma halal atau haram dan tidak punya kode etik.
Rasulullah SAW pernah bersabda yang artinya; “Sesungguhnya orang yang cerdas ialah orang yang dapat menahan (mengendalikan) nafsunya dan berbuat sesuatu untuk bekal setelah matinya.”Puasa mendidik manusia berakhlak, teguh memegang amanah, jujur dan disiplin.
Di tempat yang sunyi di mana tidak ada seorang pun yang melihat, di pojok-pojok rumah, di tempat yang sepi, karena berpuasa maka berpantang sebutir nasi pun masuk ke dalam perut, tidak pula seteguk air membasahi tenggorokannya yang kering. Karena orang berpuasa meyakini bahwa segala perbuatan manusia yang baik maupun buruk yang dikerjakan dalam keadaan ramai dan tersembunyi tidak akan lepas dari pengawasan Allah SWT dan taat serta takut kepada-Nya.
Pendek kata, puasa itu mengarahkan manusia ke derajat insan yaitu beribadah / beramal kepada Allah. Seakan-akan Allah selalu melihat  dan apabila tidak dapat menahan seolah-olah manusia melihat-Nya. Maka sesungguhnya dia merasa bahwa Allah selalu melihatnya.
Apabila puasa itu dilaksanakan secara bersungguh-sungguh atau disiplin oleh umat Islam yang mayoritas jumlah penduduk Indonesia, maka akan menjadi umat yang teguh memegang amanah, jujur dan disiplin. Tidak akan melakukan tindak penyimpangan dan penyelewengan seperti korupsi, kolusi dan nepotisme. Menjadi spirit dari gerakan reformasi yang anti KKN. Puasa membentuk pribadi-pribadi yang cerdas, sumber daya manusia yang berkualitas dan bangsa yang berintegritas menuju Indonesia yang sejahtera dan bermartabat. *

Rate this article!
Puasa Itu Cerdas,5 / 5 ( 1votes )
Tags: