Puasa Itu Sehat

Oleh:
Drs KH Mas’ud Yunus
Wali Kota Mojokerto
Allah SWT berfirman dalam sebuah hadist Qursi yang artinya: “Puasa itu untuk Aku (Allah) dan Aku (Allah) yang membalasnya.” Berdasarkan hadist tersebut, seorang yang berpuasa motivasinya harus semata-mata ibadah karena Allah, bukan karena yang lain.
Selain itu, harus meyakini bahwa balasan terhadap orang yang berpuasa merupakan hak prerogatif Allah SWT. Hal ini dinyatakan oleh Allah agar orang yang menjalankan puasa harus ikhlas, sebagaimana difirmankan dalam Alquran surat Al Bayyinnah ayat 5 yang artinya: “Dan tidaklah mereka diperintah, melainkan untuk menyembah (beribadah) kepada Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama”.
Jika kita berpikir secara agama, maka muaranya adalah percaya atau iman. Setiap muslim harus percaya bahwa dalam menjalankan kewajiban agama itu terkandung nilai guna dan manfaat, yang bukan hanya tertuju kepada Tuhan semata Karena Tuhan adalah zat yang Maha Sempurna. Tapi nilai guna dan manfaatnya juga untuk manusia itu sendiri.
Apabila puasa dijalankan dengan sebenarnya, maka puasa merupakan latihan mental dan fisik, mendidik manusia berakhlak mulia, menciptakan insan berwatak yang berarti menciptakan kesehatan rohani. Dalam hal kesehatan jasmani, salah satu pakar kesehatan dr Med Akhmad Ramali menulis tetang puasa Islam ini sebagai berikut.  “Bagi kesehatan pun ada arti dan kepentingan puasa, istirahat yang diberikan kepada alat-alat pencernaan tiap-tiap siang hari, sebulan lamanya melainkan menambah tenaganya semata, seperti tanah ladang yang dibiarkan beberapa lamanya, agar  kesuburannya memberi hasil timbul pula kembali”.
Sebab alat-alat tubuh manusia itu sudah dijadikan demikian, hingga istirahat baginya berarti menambah tenaganya bekerja dan kekuatan menahan payah. Makin baik kerja perut besar dan perut panjang, makin sehat tubuh itu. Nabi Muhammad SAW telah bersabda yang artinya: “Berpuasalah kamu semua, niscaya kamu akan sehat” (HR Lima Imam Ahli Hadis)
Dampak positif dari ibadah puasa akan menciptakan individu yang sehat jasmani dan rohani, sekaligus meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dari individu yang sehat akan terbentuk keluarga sehat, dan dari keluarga-keluarga yang sehat akan tercipta masyarakat yang sehat dan kota kita akan menjadi kota yang sehat. Ingat 8% penduduk Jawa Timur terkena penyakit diabetes melitus (kencing manis) dan sebagian besar adalah warga perkotaan. Puasalah rakyatku, sehatlah bangsaku.*