Puasa Mata

Choirul Anam Jabar

Choirul Anam Jabar

Oleh: Choirul Anam Jabar
Ketua Jam’iyah Tilawatil Quran Provinsi Jatim
Sebagaimana yang sering kita dengar bahwa puasa bukan hanya sekadar menahan haus dan lapar, walaupun puasa seperti itu tetap sah, namun sungguh disayangkan kesempatan untuk mendapat pahala besar akan terlewatkan begitu saja jika kita hanya puas dengan hasil seperti itu. Rasulullah SAW bersabda: “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya melainkan hanya rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thobroni).
Salah satu yang menyebabkan hilangnya pahala puasa kita adalah dikarenakan pandangan mata, mata memang anugerah dari Allah SWT, dan Allah memberikan kecenderungan kepada setiap laki-laki untuk tertarik kepada lawan jenis.
Maka tak heran jika mata ini akan selalu tertarik dan tergoda untuk melihat pemandangan yang diharamkan untuk dilihat, terlebih lagi di zaman ini mayoritas wanita sudah kehilangan rasa malunya, mereka keluar rumah dengan mengenakan pakaian yang membuka aurat.
Mereka ada di mana-mana, di TV, di internet, koran, majalah, di kendaraan umum, sekolah, kampus, terlebih lagi di jalanan atau pusat perbelanjaan (mal). Seolah-olah tak ada tempat di dunia ini yang tidak terdapat wanita yang membuka aurat, bahkan di masjid sekalipun ada saja wanita yang masih menampakkan kecantikannya, dengan jilbab modis dan parfumnya yang semerbak.
Tentu seorang laki-laki yang bijak tidak lantas hanya menyalahkan wanita yang membuatnya tergoda untuk memandang mereka, sebab sudah jelas bahwa para wanita yang membuka auratnya itu telah berdosa besar. Maka tak heran jika Rasulullah bersabda: “Aku melihat ke dalam surga, maka aku melihat kebanyakan penghuninya adalah orang-orang faqir dan aku menengok ke neraka maka aku melihat kebanyakan penghuninya adalah wanita.” (HR. Muslim)
Oleh karena itu, seorang laki-laki dituntut untuk bisa menahan pandangannya dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah. Menahan pandangan bukan berarti menutup atau memejamkan mata hingga tidak melihat sama sekali atau menundukkan kepala ke tanah saja, karena bukan ini yang dimaksudkan di samping tidak akan mampu dilaksanakan.
Tetapi yang dimaksud adalah menjaganya dan tidak melepas kendalinya hingga menjadi liar. Pandangan yang terpelihara adalah apabila seseorang memandang sesuatu yang bukan aurat orang lain lalu ia tidak mengamat-amati kecantikan/kegantengannya, tidak berlama-lama memandangnya, dan tidak memelototi apa yang dilihatnya.
Banyak sekali dalil-dalil yang memerintahkan kita untuk menahan pandangan dan larangan untuk mengumbarnya. Di antaranya adalah firman Allah dalam Alquran yang artinya: “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya.” (An-Nur [24]: 30-31).
Dalam ayat tersebut,  larangan menahan pandangan didahulukan dari menjaga kemaluan karena pandangan yang haram adalah awal dari terjadinya perbuatan zina. Di samping itu Rasulullah SAW juga bersabda,
Di antaranya adalah dalam hadits yang diriwayatkan Dari Jabir bin Abdillah ra berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah saw tentang pandangan tiba-tiba atau tanpa sengaja, lalu beliau memerintahkanku untuk memalingkannya. (HR. Muslim).
Maksudnya jangan meneruskan pandanganmu, karena pandangan tiba-tiba tanpa sengaja itu dimaafkan, tapi bila diteruskan berarti disengaja. Dalam hadits lainnya beliau juga bersabda: Seorang laki-laki tidak boleh melihat aurat laki-laki lain, dan seorang perempuan tidak boleh melihat aurat perempuan lain. Seorang laki-laki tidak boleh bercampur dengan laki-laki lain dalam satu pakaian, dan seorang perempuan tidak boleh bercampur dengan perempuan lain dalam satu pakaian. (HR. Muslim, Ahmad, Abu Dawud & Tirmidzi).
Itulah di antara dalil yang menunjukkan bahwa menahan pandangan adalah kewajiban bagi laki-laki terhadap wanita atau sebaliknya wanita terhadap laki-laki. Dan seperti yang kami sampaikan di awal tadi, bahwasanya untuk menahan pandangan di zaman ini tidak mudah, terutama bagi laki-laki. Maka di Bulan Ramadan inilah saat yang tepat untuk melatih mata kita agar terbiasa untuk mengalihkan pandangan dari hal-hal yang diharamkan Allah SWT. [ca]

Rate this article!
Puasa Mata,5 / 5 ( 1votes )
Tags: