Puasa, Warga Desa Ngrimbi Alami Kekeringan Parah

Warga berebut air kiriman dari BPBD Jombang, Senin (22/6). Kiriman air bersih ini datang 1 minggu sekali padahal permintaan warga pemerintah bisa mengirim 3 hari sekali.

Warga berebut air kiriman dari BPBD Jombang, Senin (22/6). Kiriman air bersih ini datang 1 minggu sekali padahal permintaan warga pemerintah bisa mengirim 3 hari sekali.

Jombang, Bhirawa
Warga Dusun Wonorejo Desa Ngrimbi Kecamatan Bareng Jombang mulai mengalami kekeringan akibat datangnya kemarau. Akibat kekeringan ini bahkan berimbas pada kebutuhan air bersih dan juga kebutuhan untuk beribadah yakni berwudlu. Mereka terpaksa tayamum karena tak ada pasokan air bersih.
Ainul Yaqin, salah satu warga mengatakan dampak kekeringan tahun ini lebih terasa dibanding tahun sebelumnya. Sebab kekeringan datang bersamaan dengan kewajiban warga melaksanakan ibadah puasa. “Jadi untuk wudlu saja kami harus susah payah cari air, apalagi untuk air minum. Ada sumber air di balik bukit, tapi jaraknya 1 kilometer lebih dan harus jalan kaki,” katanya, Senin (22/6).
Agar tak mengabaikan kewajiban beribadah, beberapa warga terpaksa tayamum untuk bisa salat. “Kebutuhan air tidak hanya rumah warga, tapi juga musala. Kalau salat tarawih banyak yang butuh air, jadi sering kekurangan air. Solusinya yaitu tayamum,” tambahnya.
Ainul mengaku warga sudah melaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang untuk dilakukan droping air bersih. Tapi sayang, keinginan warga agar droping air dilakukan dua kali dalam seminggu tidak bisa dipenuhi pihak BPBD. Kepala BPBD Kabupaten Jombang Nur Huda saat dikonfirmasi menjelaskan, terbatasnya personel menjadi penyebab utama air bersih hanya bisa dikirim sekali dalam seminggu. “Ini sudah jadi masalah lama, dan warga sebenarnya sudah paham. Jumlah petugas kita terbatas, sementara untuk merekrut petugas baru terkendala aturan,” katanya. Namun demikian pihaknya menjamin, air bersih yang didroping sekali dalam seminggu bisa dipakai warga dalam waktu yang lama. “Volume air yang dikirim lebih banyak dari rata-rata kebutuhan warga, jadi tetap bisa diatasi,” lanjutnya.
Huda menambahkan, sampai saat ini pihaknya sudah dua kali melakukan droping air bersih di Dusun Wonorejo Desa Ngrimbi. “Total air bersih 12 ribu liter. Di Kabupaten Jombang sendiri ada beberapa kecamatan yang menjadi langganan kekeringan yakni Kecamatan Bareng, Ngusikan, Kabuh, serta Plandaan,” imbuhnya.
Huda berharap agar kecamatan yang mengalami kekeringan segera mengajukan droping air bersih melalui pemerintah desa. “Pihak desa mengajukan surat permohonan droping kepada BPBD, dan itu gratis tanpa dipungut biaya,” pungkas Huda. [rur]

Tags: