Puasanya Hati

Choirul Anam Jabar

Choirul Anam Jabar

Oleh: Choirul Anam Jabar
Ketua Jam’iyah Tilawatil Quran Provinsi Jatim
Setiap makhluk mempunyai hati. Ada dua macam hati. Ada hati yang hidup disinari cahaya, dicerahkan iman, sarat dengan keyakinan, dan diramaikan takwa. Akan tetapi ada juga hati yang mati, sengsara, dan menderita. Di dalamnya terdapat kehancuran dan kerusakan.
Ketika bercerita tentang hati orang-orang yang berpaling dari ajaran Allah dan orang-orang lalai, Allah berfirman: “Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya, dan bagi mereka siksa yang pedih” (QS Al Baqarah 10).
Jadi hati mereka itu sakit, digembok, dan mati. Musuh-musuh Allah tetap mempunyai hati dalam dada. Tetapi mereka tidak menggunakan untuk memahami ayat-ayat Allah. Oleh karena itu, Rasulullah SAW bersabda: “Wahai yang membolak-balikkan hati. Teguhkan kami pada agama-Mu”.
Hati orang yang beriman baik pada Ramadan (atau bulan lainnya) berpuasa. Puasa hati adalah dengan mengosongkannya dari materi, bentuk-bentuk syirik yang merusak, keyakinan yang batil, bisikan-bisikan jahat, niat-niat busuk, dan pikiran-pikiran keji.
Hati seorang mukmin puasa dari sombong, sebab ia menghancurkan hati. Kesombongan tak akan mendapat tempat dalam hati seorang mukmin, sebab sombong itu dilarang. Kemah, rumah, dan tempat berteduh kesombongan adalah hati. Bila kesombongan telah menempati hati, maka yang mempunyai hati tersebut akan menjadi sakit dan dungu, serta akalnya tidak sempurna.
Hati seorang mukmin berpuasa dari rasa ujub (mengagumi diri sendiri), yakni membayangkan dirinya sempurna. Lebih utama dari yang lain, mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki orang lain. Inilah kehancuran dirinya.
Obat ujub adalah melihat aib diri, banyak kekurangan, serta ribuan salah dan khilaf yang dilakukan seorang hamba yang ia lakukan kemudian ia lupakan. Sedang yang tahu hanya Allah SWT yang Dia catat dalam sebuah kitab. Dia tidak pernah sesat, tidak pula lupa.
Hati seorang mukmin berpuasa dari dengki. Sebab perasaan dengki menghancurkan semua perbuatan amal saleh, memadamkan cahaya kalbu, menghentikan jalannya menuju Allah SWT. [ca]

Rate this article!
Puasanya Hati,5 / 5 ( 1votes )
Tags: