Puisi-puisi Anwari Andeng

Oleh :
Anwari Andeng

Pahlawan Kehidupan
ayah,
awan menggumpal di tubuhmu
kerapkali memeras bulir hujan
demi sepeser uang jajan.
kulihat gurat usia mulai mewarnai wajahmu
namun beban hidup tak jua mampu
membungkukkan badanmu
seperti alif yang tak mengenal musim.
bila kemarau bertandang
mekarlah kuntum-kuntum kebahagiaan
bagimu bukan perihal apa yang menyengat
melainkan tentang hasil yang kian nikmat.
Lubtara,2023
Surat Cinta untuk Ibu

(I)

Malam ini, bu
hujan mengguyur tubuhku
memupuk pohon-pohon derita
yang rimbun senantiasa
di antara himpitan dahaga
serta kemarau panjang
jadi tarian asap tungku rindu
yang tak henti kusuapi kayu bakar kehidupan.

(II)

Ini pagi, buk?
di mana syurga itu
mentari saja terbata mengeja waktu
apalagi embun yang gamang di ujung daun.
kupandangi mentari gelisah, bu
barangkali khawatir sinarnya seamsal fajar;
hanya kuasa berkelebat
sisanya adalah malam yang lengang.

(III)

Di sini, bu
ada semacam kidung-kidung sumbang
sebelum senja benar-benar tumbang
layaknya upacara kematian
yang mengutuk kebahagiaan
atau malah mati dalam kehidupan?
aku pastikan, bu
kepulangan tidak akan sama dengan keberangkatan.

Lubtara,2023

Seberkas Sajak Lara I
kekasihku, nia
betapa kejamnya lautan
lumuri pantai dengan penuh belaian
mencipta kenangan demi kenangan
untuk diputar kemudian
berulangkali dihiasi kehampaan.
seperti hujan
senyummu menyisakan palung dalam ingatan
tidak terlalu dalam
namun cukup membuatku tenggelam.
kekasihku, nia
pandai betul matamu
memenjarakan puisiku
bahkan jika rasa jadi agama
merinduimu satu-satunya ibadahku
dan mencintaimu sebagai pelaksanaan takdirku.
Lubtara,2023
Seberkas Sajak Lara II
sejauh kaki melangkah
bayang-bayang resah
senantiasa hidangan paling indah
seperti ancaman takdir
tatih langkah yang mulai getir.
kematian menari dalam lentik ilalang
aromanya menghijaukan jalan pulang
demikian kau persembahkan
bait-bait rindu yang mulai curam
pada setiap lembaran catatan kusam.
aku belum tau pasti seperti apa senja dimatamu
yang aku tau dimana langkahmu berlabuh
di situ cintaku mulai runtuh
menimpa seberkas sajak lara
yang selalu menderita saat dibaca.

Lubtara,2023

Seberkas Sajak Lara III
aku yakin tuhan sedang tertunduk pilu
menyaksikan senyummu hijau
bukan dalam sajakku.
Lubtara,2023

Tentang Penulis :

Anwari Andeng
Santri Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa Utara Guluk-Guluk Sumenep. Lahir di Sumenep 07 maret 2004. Sedang menempuh pendidikan di SMK Annuqayah. Aktif menulis di Kompleks Reguler dan Komunitas Laskar Pena Lubtara.

———- *** ———–

Rate this article!
Puisi-puisi Anwari Andeng,5 / 5 ( 1votes )
Tags: