Pulau Gili Ketapang Probolinggo Kembangkan Budidaya Ikan Kerapu

Foto: ilustrasi

Probolinggo, Bhirawa
Warga masyarakat di Perairan Pulau Gili Ketapang di Kabupaten Proboliggo mengembangkan budidaya ikan kerapu dengan menggunakan sistem keramba.
“Banyak kelompok nelayan yang mengembangkan budidaya ikan kerapu karena perairan Gili Ketapang di Kecamatan Wonoasih arusnya tidak terlalu deras dan sangat cocok untuk budidaya ikan laut,” kata Kepala Bidang Perikanan Budi daya Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo Hari Pur Sulistiono di Probolinggo, Minggu (14/5).
Salah satunya Kelompok Mina Gili yang memanfaatkan budidaya ikan kerapu di sana dan dalam kelompok itu terdapat sedikitnya enam nelayan keramba apung dengan masing-masing nelayan memiliki satu petak yang berisikan sekitar 500 ekor ikan.
“Dengan ukuran ikan sebesar 10 cm, hasil panen ikan kerapu itu bisa dijual seharga Rp 70 ribu hingga Rp 75 ribu per kilogramnya,” tuturnya.
Menurutnya sistem budidaya ikan kerapu dengan keramba tersebut sangat menjanjikan karena setelah empat bulan menebar benih ikan, maka sudah bisa panen dan pakannya juga sangat mudah, tinggal mengambil sisa-sisa ikan segar diambil dagingnya dan dicacah kecil-kecil.
“Secara geografis, potensi perairan Pulau Gili Ketapang sangat menjanjikan untuk budidaya ikan kerapu dengan menggunakan keramba apung, namun budidaya ini membutuhkan keuletan karena biasanya nelayan dapat uang setiap hari, sedangkan budidaya ikan kerapu dapat menghasilkan setelah empat bulan,” katanya.
Ia mengatakan antusiasme masyarakat Gili Ketapang cukup bagus, meskipun budidaya ikan kerapu dijadikan pekerjaan alternatif sebagai sampingan dan tabungan, sedangkan mata pencaharian utamanya tetap sebagai nelayan.
“Budidaya ikan kerapu dengan keramba apung ini biasanya dilakukan pada kedalaman laut mulai dari 8 meter dan jaring yang biasa digunakan adalah jaring yang sering digunakan nelayan untuk menangkap ikan yakni berukuran 3×3 dengan kedalaman 3 meter,” ujarnya.
Saat terjadi musim gelombang besar, lanjut dia, pembudidaya ikan kerapu harus selalu waspada dan lebih ekstra dalam menjaga ikan kerapunya yakni keramba diperkuat dan tali-talinya diperkuat supaya tidak hanyut oleh gelombang.
Ia berharap budidaya ikan kerapu dengan keramba di Pulau Gili Ketapang menjadi salah satu usaha alternatif ekonomi untuk dikembangkan kelompok nelayan, di samping mereka menjadi nelayan.
“Pangsa pasar ikan kerapu ini sangat bagus dan terbuka. Apalagi panen ikan kerapu dilakukan dalam keadaan masih hidup, sehingga ikannya bisa tetap segar dan sangat bagus untuk dikonsumsi,” ujarnya, menambahkan. [wap,ant]

Tags: