Puluhan Anak Bermain di Area Taman Belum Jadi

2-Puluhan anak bermain wahana air Taman Bulak yang belum rampung pengerjaannya. Air yang tercampur lumpur serta sampah tak menyurutkan semangat anak karena di kawasan Kenjeran minim area bermain, Minggu (1412). gehSurabaya, Bhirawa
Meski belum jadi, area taman di samping Sentra Ikan Bulak (SIB) sudah sering digunakan sebagai tempat bermain anak-anak di sekitarnya.  Pihak kecamatan Bulak, meminta agar Pemkot mempercepat pembangunan  Taman Bulak ini dan  dilakukan pengawasan.
Camat Bulak, Suprayitno mengatakan, pembangunan taman Bulak yang terletak disamping SIB ini ditargetkan selesai akhir Desember tahun ini. Akan tetapi, masih belum selesai lantaran pembangunan Taman dinilai terkendala dengan cuaca.
” Ya memang petugas pengawasan serta kebersihan belum normal untuk berjaga disini. Dan seharusnya petugas taman setiap harinya harus ada. Saya yakin kalau sudah jadi ramainya seperti taman Mundu yang ada di depan Gelora 10 November,” katanya pada Bhirawa, Minggu (14/12).
Ditanya apakah air yang ada dalam wahana air ini menggunakan air bersih? Suprayitno mengatakan, tempat mainan air atau wahana air di taman Bulak memang masih terlihat kotor serta banyak sampah. Padahal, tempat wahana air itu, masih kata Suprayitno, sudah banyak anak-anak tiap harinya bermain air di lokasi tersebut.
” Memang air terlihat bercamputr lumpur serta sampah-sampah. Dan sirkulasi masih belum normal dan bocor sehingga terlihat bercampur lumpur. Ini masih dalam tahap pengerjaan,” tambahnya.
Taman yang direncanakan akan menyamai keindahan Taman Mundu yang ramai didatangi warga ini, menurut Suprayitno, pembangunan masih dalam tahap pembuatan temapt transit angkutan umum (Angkot) serta finishing yang lainnya. ” selain taman bermain, juga ada transit angkot ini masih dalam tahap pembangunan,” terangnya.
Dia menjelaskan bahwa taman taman senilai Rp 1,2 Miliar itu dibangun dengan konsep taman bermain dan hiburan. Hal itu sesuai dengan tujuan Pemkot Surabaya yang ingin mengembangkan kawasan Kenjeran baru sebagai pusat pariwisata.
Selain itu, Kabid Pertamanan DKP Surabaya M Aswan mengatakan, pembangunan taman itu juga digunakan agar warga Surabaya tidak lagi harus berbondong-bondong datang ke Taman Bungkul yang berada di tengah kota. Sehingga warga yang jauh dari tengah kotapun juga bisa menikmati.
Dia mengatakan proses penyelesaian taman itu memang cukup lama, sebab pembangunan taman yang memiliki luas 10.000meter persegi itu sudah dimulai pada pertengahan tahun 2013 lalu. Pembangunan terkendala akibat kondisi tanah dipesisir pantai yang mudah ambles. Sehingga membutuhkan proses lama untuk mengatasi hal itu.
” Meskipun molor, kami tetap melanjutkan pembangunan itu. dan kami optimis akhir tahun ini taman itu sudah bisa dinikmati warga,” kata Aswan. (geh)

Keterangan Foto :Puluhan-anak-bermain-wahana-air-Taman-Bulak-yang-belum-rampung-pengerjaannya.-Air-yang-tercampur-lumpur-serta-sampah-tak-menyurutkan-semangat-anak-karena-di-kawasan-Kenjeran-minim-area-bermain-Minggu [14/12/2014]. [geh/bhirawa]

Tags: