Puluhan Guru PAUD Kabupaten Probolinggo Ikuti Rakorev dan RTL

Guru PAUD ikuti rakorev dan RTL. [wiwit agus pribadi]

Penyiapan Lembaga PAUD Maju Akreditasi
Probolinggo, Bhirawa
Sedikitnya di setiap kecamatan terdapat 26 guru PAUD dari 31 lembaga PAUD se-Kecamatan, dilakukan secara bergilir di 24 kecamatan, kali ini di Kecamatan Besuk mengikuti Rapat Koordinasi dan Evaluasi (rakorev) dan Rencana Tindak Lanjut (RTL) penyiapan lembaga PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) maju akreditasi.
Rakorev dan RTL penyiapan lembaga PAUD maju akreditas ini dihadiri Penilik Diktara Kecamatan Besuk Massajo dan Asesor Pendamping Kabupaten Probolinggo, Supaidah, serta Tim Asesor BAN PAUD dan PNF Jawa Timur, Zakiroh Ermawati dan Erwin Ismuniri.
Dalam Rakorev ini Penilik Diktara Kecamatan Besuk, Massajo menyampaikan ikhtiar dan kerja keras para pengelola dan guru PAUD tiga bulan terakhir, fokus pada review hasil pemetaan mutu PAUD oleh BP PAUD dan Dikmas Jawa Timur, dilanjutkan dengan pengisian instrumen Sispena secara online terhadap delapan standar pendidikan.
“Tertib, lancar dan suksesnya pelaksanaan visitasi tahap 5 – 6, sesuai jadwal BAN PAUD PNF Jawa Timur 14 hingga 26 Oktober 2019 terhadap dua lembaga PAUD di Kecamatan Besuk. Yakni, KB As Salam Desa Besuk Agung dan KB PGRI Kecik 2 Desa Kecik,” katanya, Kamis (31/10).
Massajo menerangkan, lolosnya dua lembga PAUD maju akreditasi saat ini tentu tak lepas dari semangat lembaga pimpinan lembaga, guru, wali murid dan dukungan Penilik, asesor pendamping bahkan Camat Besuk, Puja Kurniawan juga turut memberikan support pembinaan dan memberi arahan agar di setiap kegiatan rapat-rapat di desa, Musrenbangdesa dan lain-lain.
Sementara pembinaan dari Asesor Pendamping, Supaidah, menyampaikan apresiasi dan acungan jempol terhadap dua lembaga PAUD yang sangat bersemangat hingga masuk SK Penetapan Akreditasi BAN PAUD dan PNF tahap 5 – 6. Kuncinya keberanian untuk maju akreditasi dengan melengkapi dan menguploud semua dokumen delapan standar pendidikan pada aplikasi Sispena.
“Berikutnya masih ada tambahan kuota sasaran sekitar 500 lembaga PAUD di tahap tujuh yang diinfokan BAN PAUD dan PNF Jawa Timur. Mari ambil kesempatan baik ini khususnya 13 lembaga PAUD yang kemarin sudah mengisi Sispena dan list NPSN-nya. Saya siap memberi waktu dan pendampingan bersama Penilik hingga betul – betul fix dan lengkap,” ujarnya.
Dalam kesempatan akhir rapat diberi waktu dua Kepala KB maju ke depan untuk berbagi cerita suka dan semangatnya maju akderitasi. ”Harapannya semua guru PAUD yang hadir bisa maksimal dan siap maju akreditasi di akhir tahun 2019 ini dan terus memenuhi di tahun 2020,” harapnya.
Selain itu, juga dilakukan pengembangan potensi anak didik TK/RA serta menciptakan anak-anak didik yang berkarakter dan kreatif, pendidikan keluarga merupakan faktor utama untuk mendukung dalam pembentukan karakter anak serta menggalakkan budaya berprestasi anak di sekolahnya.
Menyikapi hal ini, maka Pelaksana Program Kerja Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-kanak Indonesia (GOPTKI) Kabupaten Probolinggo bersinergi dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo menyelenggarakan workshop dengan tema Peran Guru TK dan RA dalam Pendidikan Keluarga di Pendopo Kabupaten Probolinggo.
Workshop pendidikan keluarga yang sasarannya mengarah kepada pengurus IGTKI Kecamatan, IGRA Kecamatan dan para guru TK dan RA se-Kabupaten Probolinggo ini dibuka secara resmi oleh Ketua GOPTKI Kabupaten Probolinggo, Hj Sudjilawati Soeparwiyono.
Sebagai narasumber hadir Sekretaris GOPTKI Kabupaten Probolinggo, Ny Elfrida Sugiati, perwakilan Dispendik Kabupaten Probolinggo, Siti Husnul Chotimah dan Ketua Himpaudi Kabupaten Probolinggo, Khoirul Bariyyah.
Ketua GOPTKI Kabupaten Probolinggo, Hj Sudjilawati Soeparwiyono, Kamis (31/10) mengatakan kegiatan peningkatan kompetensi guru TK dan RA tentang pendidikan keluarga ini sangat penting untuk mendukung peran guru dalam mencetak karakter anak didiknya. Selama ini pengembangan intelektual terhadap kesadaran lingkungan seorang individu sering kali dilepas dan dipisahkan dengan masalah-masalah keluarga, ujarnya.
Menurut istri Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo ini, dengan digelarnya workshop peningkatan kompetensi bagi guru TK dan RA tentang pendidikan keluarga ini, diharapkan nantinya bisa dijadikan sebagai amanah dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru TK dan RA. ”Output dari workshop ini pula dapat diaplikasikan dan bermanfaat bagi kehidupan sehari – hari,” tambahnya. [wap]

Tags: