
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Trenggalek, Mochmmad Nur Arifin saat meresmikan huntap bagi warga terdampak longsor.
Puluhan korban tanah longsor dan tanah gerak di Desa Sumurup Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek akhirnya kini bisa berbahagia. Sebab mereka kini telah mendapat hunian tetap (huntap), bantuan dari Pemprov Jatim dan Pemkab Trenggalek.
Peresmian huntap ini dilakukan langsung Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, yang juga dihadiri Bupati Trenggalek, Mochmmad Nur Arifin, Senin (23/1). Terwujudnya huntap ini memang berkat sinergitas Pemprov Jatim dan Pemkab Trenggalek.
Saat Bupati Trenggalek melaporkan warga membutuhkan tempat relokasi segera, karena pemukiman mereka sudah tidak aman, Gubernur Jatim menjawab permintaan bupati muda ini dengan menghibahkan tanah perkebunan milik pemprov untuk hunian masyarakat terdampak.
Bahkan tidak hanya hibah tanah, pemprov juga membangunkan rumah warga lewat dana tak terduga Pemprov Jatim senilai Rp1,450 miliar. Kemudian juga akan dibangunkan kandang komunal untuk menunjang perekonomian mereka. Sebab salah satu sumber perekonomian warga sebelumnya adalah berternak.
“Ini gerak cepatnya Pak Bupati Trenggalek bersambung dengan gercepnya Pemprov Jatim, dalam melakukan penanganan bencana. Memang harus ada kecepatan kita bersama supaya penanganan pasca bencana bisa berjalan dengan baik,” ujar Gubernur Khofifah.
Membalas pujian gubernurnya, Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin menyebut, pengayoman Gubernur Jatim ini terasa sangat terasa sekali. Sebab Gubernur langsung hadir pasca kejadian tanah longsor. “Kemudian ketika kita mengupload kita butuh relokasi warga, langsung beliau menghibahkan tanah milik Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur kurang lebih seluas 4.500 meter persegi untuk hunian tetap,” ungkapnya.
Kemudian yang digunakan untuk kandang komunal yang juga tanah pemprov untuk masyarakat. Warga terdampak sebelumnya takut, kemudian hewan ternaknya dibawa turun ke jalan, sehingga cukup memprihatinkan.
“Mekipun ujian hidup itu terasa berat namun Rahmat Allah SWT itu akan terasa lebih besar. Terbukti hari ini yang kemarin rumahnya hancur, Insya Allah sudah layak ditempati oleh warga. “Saya minta dijaga dengan baik,” pesannya.
Gubernur dan Bupati Trenggalek berharap dengan telah terbangunnya pemukiman baru, diharapkan warga lama bisa menerima dan membangun silaturahmi yang baik dengan warga di pemukiman baru tersebut. Dengan sinergitas dan silaturahmi yang baik diharapkan dapat membawa keberkahan ekonomi bagi mereka.
Tercatat ada 29 huntap yang dibangun. Ke-25 hunian dibangun di tanah hibah milik pemprov, 4 lainnya di tanah pribadi warga. Sedangkan biaya huntap sendiri sebesar Rp50 juta per unitnya. Tidak hanya hunian tetap saja, Gubernur Jatim meresmikan dua jembatan yang hanyut diterjang banjir bandang beberapa waktu lalu. [wek.iib]