Puluhan Mahasiswa Tuntut Pemkab Sumenep Stop Investor Tambak Udang

Puluhan mahasiswa saat aksi di depan kantor Bupati Sumenep

Sumenep, Bhirawa
Puluhan aktifis mahasiswa mendatangi kantor Bupati Sumenep. Dengan telanjang dada, mereka meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat untuk menghentikan investasi utamanya di bidang tambak udang. Pasalnya, tambak udang yang telah beroperasi tidak memperhatikan dampak lingkungan sehingga terjadi pencemaran yang mengganggu masyarakat.

Orator aksi, Abd. Mahmud menyatakan, kehadiran sejumlah investor di Kabupaten ujung timur Pulau Garam Madura ini sama sekali tidak memberikan keuntungan bagi masyarakat, bahkan justru banyak merugikan. Padahal, salah satu tujuan hadirnya investor itu untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Daripada merugikan masyarakat, lebih baik stop saja, jangan hadirkan investor ke Bumi Sumekar ini,” kata Abd. Mahmud, Kamis (5/11).

Selain orasi secara bergantian, mereka juga membawa spanduk besar yang bertuliskan kecaman terhadap pemangku kebijakan. Spanduk tersebut dibentangkan di atas papan nama Kantor Bupati setempat. Spanduk itu bertuliskan “Stop Kran Investasi di Kabupaten Sumenep, tanah dan laut kami adalah kehidupan kami”.

Dalam spanduk itu, pengunjuk rasa menulis hastag #jagalingkungan #tolakomnibuslaw, #tolakinvestornakal, #tutuptambakudang. “Ini salah satu bentuk kepedulian kami terhadap Bumi Sumenep dan masyarakat. Jangan biarkan orang luar mencari kehidupan di Sumenep, tapi warganya sendiri malah justeru termarjinalkan,” ucapnya.

Setelah sekitar satu jam berorasi secara bergantian didepan kantor Pemkab, pengunjukrasa diijinkan masuk ke halaman kantor Pemkab Sumenep untuk melakukan audensi dengan pejabat di Pemkab Sumenep. Pada pertemuan itu, mahasiswa ditemui oleh Asisten II Pemkab Sumenep, Herman Purnomo.

Menerima keluhan dari mahasiswa terkait adanya tambak udang yang mencemari lingkungan, Pemkab akan menurunkan tim, utamanya dinas terkait. “Dalam waktu dekat, tim dari instansi terkait akan turun ke bawah untuk mengecek,” kata Herman Purnomo. [Sul]

Tags: