Puluhan Massa Forkot Unjuk Rasa di JIIPE Kabupaten Gresik

Massa Forkot saat melakukan aksi unjuk rasa ke kawasan JIIPE. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Puluhan warga Manyar yang tergabung dalam Forum Kota (Forkot) melakukan aksi unjuk rasa ke kawasan JIIPE (Java Integrated Industri and Port Estate) di kawasan Manyar, Senin (22/7). Mereka menuntut diperkerjakannya warga sekitar di kawasan itu.
Menurut warga sejauh ini pekerja di kawasan JIIPE kebanyakan direkrut dari pekerja luar daerah. Sementara, warga sekitar JIIPE hanya sebagai penonton saja. Selain itu, warga juga mendesak sengketa tanah juga segera diselesaikan. Sebab, banyak tanah warga yang dibeli belum dibayar lunas.
”Satu hal yang pasti dan sering kita dapati di lapangan adalah carut – marut sengketa tanah rakyat yang menjadi korban para spekulan dan investor. Banyak tanah rakyat yang belum dibayar 100% oleh pihak JIIPE maupun para perantara jual beli tanah milik warga,” tutur Haris S Faqih, Ketua Forkot.
Haris menegaskan, ada banyak tanah TKD yang masih ada didalam kawasan JIIPE masih menjadi sengketa. Selain itu, menyempitnya Kali Mireng akibat dibangunya bendungan sekitar 200 meter sangat merugikan petani dan nelayan.
”Kondisi ini menjadi pesan kepada kita bahwa ada masalah social yang menyelubungi kawasan industry JIIPE. Maka kami Forum Kota mendesak kepada Pemerintah Daerah serta menejemen JIIPE Manyar Gresik untuk menyelesaikan yang menjadi tuntutan warga,” katanya dengan nada tinggi.
Dikatakan Haris, Kawasan Industri Java integrated Industri and Port Estate (JIIPE) di Kec Manyar, Gresik menjadi kebijakan strategis Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Gresik, Sambari Halim Radianto – Moh Qosim.
Dengan slogan investasi untuk kesejahteraan dan penyerapan tenaga kerja, Kawasan Industri JIIPE seluas seribu hektar lebih yang terintegrasi dengan pelabuhan laut dan hunian dengan konsep kota mandiri ini dikembangkan PT Berkah Manyar Sejahtera, perusahaan patungan antara PT Brilian Jasa Terminal lndonesia, anak usaha PT Pelindo (Persero), PT Usaha Era Pertama Nusantara, anak usaha PT Aneka Kimia Raya Corporindo tbk (AKra).
Lahan itu semula adalah kawasan pertanian dan budidaya (penembakan), yang teiah beralih fungsi menjelma menjadi pusat investasi baik dalam maupun luar negeri. [eri]

Tags: