Puluhan Siswa MI Manbail Futuh Jenu Tuban Belajar Menjadi Jurnalis

Para siswa-siswi MI Mmbalil Futuh Jenu Tuban saat foto bersama didepan kantor Bali Wartawan, Jl. Pramuka No.1 Tuban usai mengukuti penjelasan tentang kejurnalistikan.

Tuban, Bhirawa
Ingin mengetahui cara kerja wartawan, puluhan siswa-siswi dari MI Manbail Futuh Jenu Kabupaten Tuban datangi kantor Balai Wartawan yang juga sekretariat Ronggolawe Press Solidarity (RPS) Tuban.
Kedatangan para siswa-siswi tingkat dasar ini, ingin mengetahui lebih jauh bagimana tugas sebenarnya seorang wartawan dalam mencari, mengali dan menyusun sebuah kata-kata menjadi sebuah berita yang bisa dinikmati dan oleh publik.
Seperti yang disampikan Ni’matun Hasanah guru pendamping dari siswa-siswi MI Manbail Futuh, bahwa kedatangan anak didiknya dan bertemu secara langsung dengan wartawan akan lebih paham tugas wartawan. Karena selama ini yang dipahami siswa, wartawan adalah orang sukanya mewawancarai dan meliput peristiwa.
“Kami ingin anak-anak lebih paham tentang tugas wartawan,” katanya, Kamis (11/4).
Siswa-siswi MI Manbail Futuh yang datang di kantor Balai Wartawan ini disambut oleh Ketua RPS Khoirul Huda beserta anggota yang membimbing para siswa-siswi sekitar dua jam untuk menambah wawasan tentenag kewartawanan, selain juga diajak main game oleh para jurnalis.
Ketua RPS mengapresiasi atas kunjungan siswa-siswi MI Manbail Futuh pada hari ini. Melalui silaturahim ini, kelak lulusan Manbail Futuh ada yang menjadi seorang jurnalis.
“Untuk menajdi jurnalis itu harus luas wawasanya, suka baca, suka nulis, karena menjadi penulis itu keren, selian juga banyak temannya,” kata Huda memberikan motifasi pada siswa siswi di MI Mambail Futuh Jenu.
Dalam sesi pertaman, para jurnalis yang tergabung dalam RPS ini menjelaskan tugas wartawan dan tahapan jurnalis dalam mencari informasi. Disampaikan pula, bahwa setiap tugas liputan wartawan memahami kode etik wartawan serta dibekali kartu pers sebagai identitas seorang pewarta.
Pemateri lain, Sriwiyono menguatkan pemahaman siswa tentang wartawan, juga melatih keberanian peserta untuk maju mengekpresikan pendapatnya di depan temannya.
“Kalau berani nanti dapat hadiah,” terangnya.
Terpisah, salah satu peserta Attabik Niam mengaku senang dengan penjelasan yang diberikan oleh para wartawan. Mulai dari tahapan mencari informasi, sampai tugas wartawan itu sendiri. “Senang dapat penjelasan dari kakak wartawan RPS,” tutupnya. [hud]

Tags: