Puluhan Wali Murid Dibuat Resah Upaya Penipuan

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Masyarakat harus semakin waspada dengan upaya penipuan yang dilakukan menggunakan alat telekomunikasi. Seperti yang dialami puluhan wali murid SMP Muhammadiyah 4 Surabaya, Kamis (7/1) kemarin. Para wali murid itu dibuat cemas setelah dihubungi pihak tak dikenal dan mengabarkan anak mereka mengalami kecelakaan.
Kejadian tersebut sejatinya biasa-biasa saja dan kerap terjadi. Namun yang membuat pihak sekolah heran ialah penipu itu mengetahui detil identitas keluarga siswa yang diincar. Selain itu, upaya penipuan itu dialami oleh puluhan wali murid dalam waktu yang cukup singkat. “Kami tidak tahu penelepon itu dapat data dari mana. Mereka tahu nama lengkap dan panggilan siswa, nama kedua orangtua, nama wali kelas dan ruang kelas tempat siswa bersekolah,” tutur wali kelas 7B SMP Muhammadiyah 4 Surabaya Hasnul Maisyaroh.
Hasnul mengaku, ada dua kelas yang menjadi sasaran kemarin. Yakni kelas 7A dan kelas 7B yang dia pimpin. “Dari kelas 7B itu yang melapor ke saya sendiri ada lima wali murid. Kemudian ada juga yang melapor ke TU (Tata Usaha),” kata dia.
Jika ditotal dengan kelas 7A, lanjut dia, jumlahnya bisa lebih dari sepuluh wali murid.  Para wali murid yang diteror penipu itu mengabarkan anaknya tengah dirawat di sebuah rumah sakit karena kecelakaan. Selanjutnya, mereka diminta untuk mengirim uang ke rekening bank. Untungnya, sejumlah wali murid mengkroscek ke pihak sekolah dan tidak ada yang sampai mengirimkan uang. Saking cemasnya, Hasnul juga mendapati wali murid yang datang ke sekolah untuk memastikan anaknya dalam kondisi baik.
Menurut keterangan salah seorang wali murid, penipu tersebut cukup lihai. Karena, pihaknya diminta menghubungi wali kelas dengan memberikan nomor teleponnya. Setelah ditelepon, barulah orang lain yang mengaku sebagai wali kelas itu melancarkan aksinya untuk meminta uang. “Dia bahkan juga tahu nama wali kelasnya. Tapi nomor yang diberikan berbeda dengan nomor yang saya simpan,” tutur wali murid yang enggan namanya dikorankan.
Kepala SMP Muhammadiyah 4 Surabaya M Adenin mengaku, kejadian tersebut merupakan kedua kalinya. Tahun lalu, beberapa wali murid juga diteror penipu dengan modus yang sama. “Kami juga tidak tahu persis, dari mana data itu diperoleh,” kata dia.
Dengan kejadian tersebut, pihaknya langsung memberikan pengarahan ke siswa agar orangtua mereka tidak mudah panik. Siapapun yang menghubungi dengan mengatasnamakan pihak sekolah harus benar-benar jeli. Apalagi jika sampai meminta uang. “Kami akan evaluasi kembali keamanan data siswa. Selama ini, kita tidak pernah mengunggah data siswa ke online kecuali jika diminta Dinas Pendidikan,” pungkas dia. [tam]

Tags: