Puluhan Warga Manyar Gresik Demo PT Berkah Kawasan Manyar

Warga saat melakukan aksi demo di lokasi. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Puluhan warga Desa Manyar, Kec Manyar yang tergabung dalam Ukhuwa Persatuan Tambak Manyar (Upertam) melakukan unjuk rasa, Senin (19/2). Mereka memprotes normalisasi sungai yang dilakukan PT Berkah Kawasan Manyar (BKS) yang dinilai secara sepihak tanpa melibatkan warga.
Aksi yang berlangsung damai itu dipimpin langsung H Najib, selaku Kepala Upertam organisasi yang sudah cukup lama dibentuk warga ini. Aksi warga itu dipicu karena pemasangan gorong-gorong yang terlalu kecil di salah satu ruas kali yang mengaliri tambak-tambak di wilayah Kali Baru, sehingga menganggu sirkulasi air ke tambak-tambak di wilayah itu. Selama ini tidak pernah dibicarakan dengan warga. Makanya kami memprotesnya,” tutur Huda, salah seorang warga.
Upertam dan para pemilik tambak sejauh ini sama sekali tidak pernah diajak rembukan terhadap pengalihan Kalimati. Padahal, pemilik tambak punya hak atas fungsi kali itu. Sebab, sejak dulu warga menggantungkan suplay air laut ke tambak mereka melalui kali itu.
Sejak adanya proyek ini penghasilan petani tambak di wilayah itu turun drastis, termasuk tambak wakaf Masjid Manyar. Bahkan, salah satu tambak wakaf di Bran Bugel tidak laku saat dikontrakkan sehingga saat ini hanya diisi ala kadarnya untuk perawatan jangan sampai rusak dan tidak terawat.
Menurut warga, kalau memang BKMS mempunyai niat mengembangkan kawasan industri dengan brand Integrated Industrial Port Estate (JIIPE), maka jangan sampai merugikan pihak lain yakni para pemilik tambak. ”Junjung tinggi jargon Industri Aman dengan Masyarakat Nyaman,” tambah Huda.
Menurutnya, membangun JIIPE jika akan merugikan pihan lain jangan merugikan warga. Jika tak sanggup membebaskan lahan dengan ideal, jangan merekayasa aliran kali atau sungai yang ujung-ujungnya membuat petani resah sehingga menjual lahannya tanpa nilai tawar yang ideal.
”Janganlah berfikir terlalu jauh untuk membangun JIIPE, kubur dalam-dalam keinginan itu jika pengembangan indrustri merugikan pihak lain,” pungkas Najib. [eri]

Tags: