Puluhan Warga Tulungagung Terserang Virus Chikungunya

Petugas Dinas Kesehatan menemukan jentik nyamuk di bak mandi salah seorang warga Desa Pinggirsari Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung, Kamis (14/5).

Tulungagung, Bhirawa
Di tengah pandemi virus Covid-19, setidaknya 31 warga Desa Pinggirsari Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung justru terserang virus Chikungunya. Akibat penyakit tersebut warga yang terserang tiba-tiba menderita demam dan nyeri persendian.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Didik Eka, Kamis (14/5), mengatakan tertularnya penyakit Chikungunya pada warga Desa Pinggirsari tersebut karena abai dengan kebersihan lingkungan. “Saat ini akibat pandemi Covid-19 masyarakat lebih menjaga kebersihan diri dan abai dengan kebersihan lingkungan sehingga terserang penyakit chikungunya,” ujarnya.
Penyakit Chikungunya diakibatkan oleh nyamuk aedes aegypti atau aedes albopictus, dua jenis nyamuk yang juga dikenal sebagai penyebab penyakit demam berdarah. Dan di Desa Pinggirsari petugas Dinas Kesehatan menemukan nyamuk-nyamuk tersebut berada di bak mandi masyarakat setempat.
Menurut Didik Eka, dengan kebersihan bak mandi yang tidak diperhatikan dan jarang dikuras membuat nyamuk bisa bertelur sampai menjadi nyamuk dewasa. Apalagi, bak kamar mandi tidak terkena sinar matahari dan banyak ditumbuhi lumut.
“Karena itu, saat ini kami bekerjasama dengan Pemdes Pinggirsari melakukan sosialisasi PSN (pemberantasan sarang nyamuk) dengan door to door. Kami tidak bisa mengumpulkan masyarakat karena masa pandemi Covid-19,” paparnya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung saat ini memberikan larvasida untuk membasmi jentik nyamuk pada warga Desa Pinggirsari dan bakal melakukan fogging (pengasapan) pada hari ini, Jumat (15/5). Upaya tersebut diharapkan bisa memutus mata rantai penularan chikungunya.
Sementara itu, Imam Chudori , salah seorang penderita Chikungunya mengaku tiba-tiba mengalami nyeri di persendian dan seperti lumpuh saat terserang virus tersebut pada pekan lalu. Bahkan sampai saat ini pria berusia 60 tahun itu masih belum dapat merentangkan tangannya secara penuh.
“Sekarang sudah mulai bisa digerakkan. Ini setelah minum obat,” tuturnya. (wed)

Tags: