Puncak Hari Jadi Pamekasan Ke-485 Digelar di Paripurna DPRD

Ketua DPRD Pamekasan, H. Halili, pimpin sidang Paripurna Khusus memperingti Hari Jadi ke 485 Kabupaten Pamekasan, tampak Bupati Pamekasan. Achmad Syafii dan Wabup Pamekasan, Drs Kholil As'ary, serta pimpinan dan anggota dewan, serta Forpimda dan Kepala SKPD mengikuti jalan sidang menggunakan bahasa Madura.

Ketua DPRD Pamekasan, H. Halili, pimpin sidang Paripurna Khusus memperingti Hari Jadi ke 485 Kabupaten Pamekasan, tampak Bupati Pamekasan. Achmad Syafii dan Wabup Pamekasan, Drs Kholil As’ary, serta pimpinan dan anggota dewan, serta Forpimda dan Kepala SKPD mengikuti jalan sidang menggunakan bahasa Madura.

Pamekasan, Bhirawa
Puncak Hari Jadi ke-485 Pamekasan, digelar di sidang Paripurna Khusus DPRD Kab. Pamekasan. Sidang dipimpin Ketua DPRD, H. Halili, Rabu (3/11), kepada semua yang hadir wajib mengenakan busana Batik dan Odeng, kecuali dan siswa-siswi SMA sebagai paduan suara.
Perhelatan memperingati hari jadi berbeda dengan sidang dewan biasanya. Mulai pembacaan susunan acara, sambutan pengantar pimpinan dan sambutan Bupati Pamekasan, pengucapannya berbahasa Madura yang biasa dipakai oleh para adhe-dhalem (Bahasa di kalangan Kraton).
Tutur bahasa tenggi’nah ini. Hampir sebagian hadirin mengikuti acara itu hanya termangu mendengarkan namun harus memutar otak untuk mengartikan. Walau anggota dewan dan pejabat yang hadir hampir semua orang Madura.
Di usia 485 Tahun, Pamekasan terbilang Kabupaten tertua di Madura, namun termuda dari Kabupaten Sumenep. Dengan kesepakatan mari kita upayakan pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan, Politik, Sosial dan Budaya. seperti harapanĀ  panembahan Raja Ronggosukowati.
Bupati Pamekasan, Drs. Achmad Syafii, MsI, dalam bahasa Madura, sejarah berdirinya diawali penelitian Prasasti, Manuskrip dan Kesejarahan, sehingga Tgl. 3 November 1530 M, ditetapkan berdiri Pamekasan dengan Raja Panembahan Ronggosuwati oleh Tim peneliti Universitas Negeri Surabaya dan Pakem Maddu Mekkasan, di 2004.
Thema, “Semangat HUT Pamekasan ke-485, kita bangun kemandirian ekonomi menyosong masyarakat Ekonomi Asia (MEA). Perlu disiapkan potensi Alam dan Sumber Daya Manusia dengan kearipan lokal yang kreatif, inovatif, berkarya dan dapat bersaing dengan daerah lain.
Bupati juga mengajak, semua pihak menumbuhkan bahasa dan budaya Madura sekitar keluarga, sekolah dan di lingkungannya. “Di seminggu ini bahasa Madura dapat lebih didengungkan. Ini kita giatkan karna diprediksi hanya 20 persen, paseh berbahasa Madura,” ujarnya.
Pamekasan merupakan daerah strategis, selama 25 tahun dapatl meningkatkan pembangunan bidang Pendidikn, Ekonomi, Kesehatan, Sosial budaya dan politik, serta ketertiban dan keamanan. “Mengurangi kemiskinan, Pemkab menggelar program Bunga Bangsa (Bupati mengajak membina Desa) setiap 3 bulan sekali,” ujarnya.
Sebelumnya, acara puncak Hari Jati ke-485 Pamekasan, digelar kegiatan, yaitu: Karapan Sapi tingkat Kewedanan, Karapan Sapi tingkat Kabupaten, pemilihan duta wisata Kacong – Cepping, Pameran Pembangunan, Pagelaran seni budaya, lomba mewarnai atau melukis, kontes Muslimah Madura, Festival Band Remaja, Haul Ronggosukowati, Pawai budaya masa ke-emasan Kraton Mandilaras, Se-malam di Madura, Pekan budaya Madura, Sidang Paripurna DPRD dan pemilihan Putra-Putri Batik serta Ikatan Motor Pamekasan (IMPAS).
Ketua DPRD Pamekasan, H. Halili, membacakan penghargan diperoleh kabupaten Pamekasan, penghargaan Kades Posyandu Lestari, tingkat nasional, penghargaan “Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) laporan keuangan Pemerintaha Pamekasan 2014 dari BPK Perwakilan Jatim. Penghargaan nasional bidang perpustakaan dari Coca Cola Foundation Indonesia, penghargaan Menkum & Ham tentang Pamekasan berbudaya dan kekayaan Intelektual Jatim dan sejumlah penghargan bidang olahraga, pendidikan serta makanan. [din,adv ]

Tags: