Puncak Piala Presiden

Prestasi sepakbola, masih berpengharapan melalui penyelenggaraan Piala Presiden. Walau PSSI sedang dilanda virus kronis, yang bisa meruntuhkan kewajiban sportifitas. Pengaturan skor dalam Liga Indonesia, sedang disidik intensif Kepolisian. Diduga melibatkan petinggi induk cabang olahraga (cabor) sepakbola. Piala Presiden, diharapkan menjadi ajang prestasi sepakbola setara Copa del Rey (Piala Raja di Spanyol). Sebagai simbol kepedulian negara pada prestasi keolahragaan.
Peserta (20 klub) yang berlaga, bukan di-dominasi Liga-1, juga menyertakan klub Liga-2 (Persita Tangerang, dan Mitra Kukar). Namun yang lolos sampai babak perempatan final, seluruhnya didominasi klub Liga-1. Pengharapan prestasi per-sepak bola-an semakin memiliki harapan pada klub yang berhasil melaju ke babak semi final: Arema FC, Persebaya, Madura United, dan Kalteng Putra. Uniknya, tiga diantara semi finalis, bermarkas di Jawa Timur.
Arema FC, merupakan juara Piala Presiden tahun 2017. Tetapi gelar juara gagal dipertahankan pada Piala Presiden 2018. Terhenti pada babak perempat final, di stadion Manahan (Solo), takluk oleh Sriwijaya FC (dengan skor 1-3). Arema, bukan klub pertama yang gagal mempertahankan tropi tertinggi. Melainkan juga dialami Persib (Bandung), juara Piala Presiden 2015.
Piala Presiden ketiga, lahir juara baru, Persija. Sekaligus juara Liga-1 (dengan 62 poin). Unggul tipis 1 poin di atas runner-up Liga-1, PSM (Makasar). Senasib dengan Persib, dan Arema, Persija juga terhenti pada babak perempat final oleh Kalteng Putra. Padahal Persija masih di-faforit-kan, bakal menang mudah. Sampai adu penalti, Persija masih kalah (4- 3), karena kegagalan 2 penendang.
Tetapi kekalahan Persija, bukan percuma. Setidaknya dalam jumlah gol, telah tercipta sebanyak 106 gol sampai perempat (34 laga) Piala Presiden. Sehingga rata-rata terjadi lebih dari 3 gol dalam setiap pertandingan. Cukup menghibur penonton di lapangan maupun tayangan televisi. Ironis, pembuat gol terbanyak masih didominasi pemain asing. Antara lain Bruno Matos, pemain Persija (asal Brasil) mencetak 5 gol, disusul Melvin Platje, pemain Bali United (asal Belanda) mencetak 4 gol.
Juga terdapat Manuchekhr Dzhalilov, pemain Persebaya, yang mencetak 4 gol. Pemain asal Tajikistan ini, menghantar Persebaya melaju ke babak semi final, setelah mengalahkan Tira Persikabo (Bogor). Dzhalilov, menjadi ikon Persebaya yang aksinya selalu ditunggu penonton. Menyebabkan stadion GBT (Gelora Bung Tomo) selalu dipadati suporter, menjadi pemecah rekor penonton terbanyak (sampai disaksikan oleh 42.430 penonton di stadion.
Jumlah ini menjadi rekor sepanjang bergulirnya Piala Presiden 2019. Sebelumnya, rekor terjadi saat pertandingan antara PSS Sleman melawan Persija pada babak penyisihan Grup D (29.120 penonton). Beberapa rekor juga diukir pada Piala Presiden 2019, termasuk rating dan share, tertinggi (25,6%). Yakni terjadi pertandingan antara Persebaya melawan Persib. Pertandingan di stadion Jalak Harupat, Bandung, berakhir 3-2, untuk Persebaya.
Persebaya akan melaju ke babak semi final, bersama dua klub asal Jawa Timur lainnya (Madura United, dan Arema FC). Arema bisa mengulang prestasi menjuarai Piala Presiden, seperti tahun 2017. Walau belum terdapat tren sejarah, juara bertahan bisa mempertahankan gelar. Lebih lagi Kalteng Putra dalam ritme terbaiknya. Begitu pula Persebaya, dengan bonek-nya yang fanatis, bisa menjadi pemain ke-12.
Hanya satu klub yang akan mencapai podium tertinggi Piala Presiden. Walau bukan sebagai “wakil” Indonesia pada even resmi FIFA maupun AFC. Yang patut dicermati, adalah fair play, terutama melalui keputusan wasit. Pengadil sepakbola tidak perlu ragu meminta bantuan teknologi video replay, manakala terjadi kebimbangan.
———- 000 ———–

Rate this article!
Puncak Piala Presiden,5 / 5 ( 1votes )
Tags: