Punya Bobot 1,278 Ton, Sapi Asembagus Juara 1 Kelas Ekstrem

Sapi asal Asembagus berbobot 1, 278 ton meraih juara 1 katagori kereman ekstrem 2019 dalam lomba kontes hewan ternak 2019. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Arena kontes ternak hewan (sapi dan kambing) sudah berakhir pada akhir pekan kemarin. Acara tahunan yang dihelat Disnak-Keswan itu di diselenggarakan di alun-alun Besuki Kabupaten Situbondo dengan sukses dan lancar.
Dari perhelatan yang diadakan setiap tahun itu ada satu ternak sapi asal Kecamatan Asembagus yang ditahbiskan menjadi juara 1 khusus kategori kereman ekstrem. Sapi itu diketahui milik Aji Zakiya yang memiliki bobot berat badan 1,278 ton.
Menurut Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan (Disnak-Keswan) Kabupaten Situbondo, Hasanuddin Riwansyah, kontes hewan ternak khusus katagori kereman ekstrem itu memang menjadi pusat perhatian sebagian besar pengunjung lomba.
Itu karena, sambung pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan itu, sapi-sapinya yang dilombakan berukuran jumbo. “Peternak peraih juara 1 kelas ekstrim ini milik peternak asal Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo bernama Aji Zakiya. Jenis sapinya memang bagus,” ujar Udin, panggilan karib Hasanuddin Riwansyah.
Adapun untuk peraih juara umum, tegas Udin, diraih tim asal Kecamatan Mangaran Situbondo. Khusus penghargaan ini, urai Udin, diserahkan langsung oleh Bupati Situbondo Dadang Wigiarto, usai pagelaran kontes ternak hewan. “Ya memang Bupati Situbodo (Dadang Wigiarto) yang langsung menyerahkan trophy juara umum dengan diterima Camat Mangaran,” papar Udin.
Pria yang juga dokter hewan di Kabupaten Situbondo itu menegaskan, sedikitnya ada 300 peserta kontes ternak hewan yang ikut meramaikan ajang tahun 2019 ini yang terdiri dari ternak kambing dan sapi. Udin menegaskan, kontes ternak tahun ini berlangsung selama tiga hari, di mana hari pertama kontes ternak kambing dengan dilanjutkan hari kedua pelaksanaan kontes ternak sapi. “Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar mulai pembukaan hingga penutupan,” ujar Udin.
Udi mengaku, saat ini ada 300 ekor ternak sapi yang mengikuti kontes. Untuk tahapan kontes dimulai dari penimbangan dan disambung dengan kontes fashion ternak sekaligus menjadi puncak kegiatan kontes hewan ternak. Udin menuturkan, untuk penilaian kontes ternak dibagi menjadi dua, pertama dari segi kuantitatif (pengukuran dan penimbangan bobot ternak). “Yang kedua dari segi kualitatif (tim juri menilai keserasian postur secara keseluruhan ternak hewan),” pungkas Udin. [awi]

Tags: