Pupuk Phoska Oca untuk Pertanian Berkelanjutan di Tengah Pandemi Covid-19

Perwakilan Disperta Banyuwangi Menuangkan Phonska OCA ke Dalam Sprayer Dalam Acara Penyemprotan Massal di Lahan Sawah Seluas 20 Hektare

Gresik, Bhirawa.
Petrokimia Gresik bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi, menggelar penyemprotan massal pupuk NPK dan organik cair. Phonska Oca pada lahan budidaya padi seluas 20 hektare, di Desa Dasri kecamatan Tegalsari.

Menurut Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi menyatakan, bahwa kegiatan ini merupakan upaya perusahaan untuk memperkuat sektor produksi pertanian dalam negeri di tengah wabah Covid-19. Dimana intensifikasi pertanian menjadi salah satu strategi untuk menggenjot produktivitas tanaman pangan, di tengah ancaman krisis pangan.

Dalam kegiatan petrokimia juga menghadirkan klinik pertanian, yaitu melalui mobil uji tanah untuk konsultasi pemupukan dan anak perusahaan (Petrokimia Kayaku dan Petrosida Gresik) untuk pengendalian hama. Sehingga pengawalan petrokimia menjadi lengkap, mulai dari kawalan teknis pemupukan hingga pengendalian hama.

“Kegiatan ini kami laksanakan secara beruntun di enam kabupaten di Jawa Timur dan Jawa Tengah, dan tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan sosialisai dan edukasi serupa di berbagai daerah lainnya,” ujar Rahmad.

Penyemprotan Massal Phonska OCA oleh Petani Banyuwangi di Lahan Sawah Seluas 20 Hektare

Penggunaan pupuk Phonska Oca, merupakan upaya petrokimia untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan. Melalui peningkatan produktivitas tanaman, sekaligus perbaikan kondisi tanah. Sangat penting mengingat berdasarkan data Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) tahun 2018, setidaknya 70 persen dari 8 juta hektare lahan sawah di Indonesia kurang sehat. Artinya, sekitar 5 juta hektare lahan sawah memiliki kandungan bahan organik yang rendah.

Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah penggunaan pupuk anorganik dan pestisida. Yang berlebihan dalam jangka panjang, menyebabkan kandungan bahan organik dalam tanah terdekomposisi dan semakin sedikit.”Melalui kegiatan ini, untuk meningkatkan kesadaran petani tentang pentingnya penggunaan pupuk organik, dalam hal ini adalah Phonska Oca” ujar Rahmad.

Ditambkan Rahmad, bahwa kepada seluruh petani di Indonesia untuk menerapkan pemupukan berimbang. Yaitu perpaduan pupuk organik dan anorganik sesuai dosis yang dianjurkan. Tujuannya agar produktivitas pertanian dapat meningkat dan kelestarian alam tetap terjaga, Phonska Oca merupakan gabungan antara pupuk majemuk NPK dan pupuk organik dalam bentuk cair, dengan kandungan C-Organik minimal 6%, unsur hara makro Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), dan diperkaya unsur mikro serta mikroba yang sangat bermanfaat untuk tanaman. [kim]

Tags: