Pupuk Sikap Optimis Ojol dan Warga Lewat Gerakan OPTIMUM

Muhammadiyah Covid-19 Command Centre (MCCC) UMSurabaya membagikan sembako kepada ojol dan warga sekaligus tumbuhkan sikap Optimisme lewat OPTIMUM.

Surabaya, Bhirawa
Berpikir positif menjadi salh satu kunci dalam menguatkan imunitas di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Karenanya, sikap optimis agar pandemi segera berakhir mulai digalakkan berbagai pihak. Salah satunya Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya yang membentuk gerakan sosial bernama OPTIMUM atau Optimisme UMSurabaya.
Gerakan ini mengajak masyarakat terdampak untuk terus optimis di tengah wabah. Terlebih bagi pekerja informal, ojek online (Ojol), UMKM, dan sebagainya. Rektor UMSurabaya, Dr.Sukadiono, MM mengungkapkan kegiatan optimum ini bertujuan untuk menyebar optimisme, dan wujud saling tolong menolong terhadap sesama.
Diantaranya , ;anjut Sukadiono, melalui pembagian paket sembako yang akan disasarkan kepada masyarakat terdampak langsung Covid-19. Seperti ojok online, warga sekitar kampus, pemulung, dan warga kurang mampu lainnya.
“ini bentuk optimisme dan filantropi civitas UMSurabaya,” ujarnya, Minggu (19/4).
Misalnya saja pada agenda Jumat lalu, UMSurabaya membagikan 150 paket sembilan bahan pokok (sembako) dan uang sebesar Rp100 ribu untuk tukang ojek online dan warga setempat.
“Kami membagikan paket sembako dan masker kepada masyarakat rentan. Melalui ini kami ingin tumbuhkan sikap tetap optimis di tengah pandemik ini,” katanya.
Kegiatan tersebut, juga untuk menanamkan rasa empati dan saling tolong menolong sivitas UM Surabaya kepada warga di tengah kesulitan karena dampak COVID-19
Sementara itu, perwakilan Muhammadiyah Covid-19 Command Centre (MCCC) UMSurabaya, Dede Nasrullah, M.Kep menambahkan kegiatan Optimum juga dilaksanakan dengan mekanisme drive thrue.
“Pembagian khusus ojol akan dilakukan dengan memesan/order melalui aplikasi dan untuk warga sekitar akan diantar langsung kerumah, hal tersebut untuk menghindari kerumunan,” imbuh dia.
Pada acara tersebut juga dilakukan eksperimen sosial tentang optimisme warga kurang mampu di tengah wabah COVID-19.
“Setiap warga akan diminta pendapatnya tentang tingkat optimisme di tengah wabah, tujuannya untuk disampaikan kepada publik dan untuk tujuan inspiratif,” ujarnya.
Salah satu sopir ojek daring asal Surabaya, Supiyatun mengaku senang mendapat bantuan paket sembako dan uang tunai dari UM Surabaya.
“Alhamdulillah dengan sumbangan uang dan sembako ini dapat sangat membantu. Selama wabah corona pesanan ojek sangat sepi dan rata-rata hanya dapat uang Rp8-9 ribu. Saya berharap wabah ini cepat berlalu,” tandasnya. [ina]

Tags: