Kembangkan Jiwa Wirausaha Mahasiswa

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo menandatangani prasasti peresmian gedung entrepreneurship center Dr (HC) Alim Markus di Universitas 17 Agustus Surabaya, Senin (18/1). [adit hananta utama/bhirawa]

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo menandatangani prasasti peresmian gedung entrepreneurship center Dr (HC) Alim Markus di Universitas 17 Agustus Surabaya, Senin (18/1). [adit hananta utama/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Dorongan untuk melahirkan generasi muda berwirausaha terus dilakukan baik oleh pemerintah maupun perguruan tinggi. Ini dapat dilihat dari upaya perguruan tinggi melengkapi sarana sekaligus mendongkrak kerjasama dengan para pelaku usaha.
Hal ini pun diapresiasi Gubernur Jatim Dr H Soekarwo dalam kuliah umumnya di Universitas 17 Agustus Surabaya, Senin (18/1). Menurut Soekarwo, perlu peran serta pelaku ekonomi untuk sharing atau membagikan ilmunya kepada mahasiswa. Selanjutnya, para mahasiswa yang mengajari masyarakat untuk mengembangkan usaha.
Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Jatim, juga mengatakan, materi kuliah mahasiswa tentang supply and demand dinilai sudah tidak cukup. Sebab, materi perkuliahan semakin kompleks dan lebih mutakhir. Termasuk pembahasan tentang pasar global.
“Faktanya seperti itu, persoalan ekonomi tidak sebatas membahas permintaan dan ketersediaan produk saja,” katanya dalam kuliah umumnya bertema Jatimnomic dan peresmian gedung Untag Student & Entrepreneurship Center Alim Markus.
Menurut dia, kebijakan global juga diperlukan dalam memahami materi perkuliahan. Sebab, kebijakan global berpengaruh pada kebijakan ekonomi nasional. Karena itu, kampus dan mahasiswa juga harus menyesuaikan. Jika tidak, mahasiswa akan tertinggal.
Rektor Untag Prof Ida Aju Brahmasari mengatakan, gedung Untag Student & Entrepreneurship Center itu disiapkan khusus untuk mengasah jiwa-jiwa entrepreneur. Bukan hanya di kalangan mahasiswa, tapi juga untuk masyarakat umum.
“Mungkin yang start up mau bisnis, kami bantu mereka,” terangnya.
Aktivitas dalam gedung itu juga akan beragam. Coaching clinic atau pelatihan tentang wirausaha, penambahan wawasan tentang entrepreneur, dan sebagainya bisa didapatkan. “Kami gandeng alumni yang sudah berhasil, ada kerja sama dengan Kadin (kantor dagang dan industri), serta dengan Pak Alim Markus (Presiden Direktur Maspion Group) yang memberikan dana untuk membangun gedung ini,” jelasnya.
Targetnya, kata Prof Ida, bisa membantu sebanyak mungkin wirausahawan. Mereka bisa berkonsultasi dengan packaging atau pengemasan produk, logistik, hingga delivery atau distribusi produk. “Sudah banyak yang kami bina,” tambahnya.
Menurut dia, pembinaan terhadap wirausaha itu juga menjadi bagian dari pengabdian mahasiswa dan kampus kepada masyarakat. Agar pembinaan bisa konsisten, pihaknya tidak mengubah sasaran wirausaha atau usaha kecil menengah (UKM) yang dibina. “Ini supaya ada monev (monitoring dan evaluasi),” tuturnya. Dia berharap, mahasiswa bisa menerapkan ilmunya sekaligus memperbanyak pengalaman tentang wirausaha. [tam]

Rate this article!
Tags: