Pusat Ibu Kota Kepanjen Miliki Universitas

6-foto B cyn-4-11-KH Mahmud Zubaidi saat memberikan sertifikat   kelulusan secara simbolis kepada wisudawatiKab Malang, Bhirawa
Wilayah Kecamatan Kepanjen sebagai Ibu Kota Kabupaten Malang, merupakan daerah strategis akan berdirinya perguruan tinggi baru. Sehingga nantinya tidak hanya Kota Malang saja sebagai kota pendidikan, namun diharapkan Kabupaten Malang pun nantinya juga sebagai pusat pendidikan.
“Meski saat ini di wilayah Kabupaten Malang terdapat beberapa perguruan tinggi swasta, namun hal itu masih belum mampu menyedot mahasiswa seperti di wilayah Kota Malang,” kata Bupati Malang H Rendra Kresna, Senin (3/11), saat berada di Pendapa Agung Kabupaten Malang.
Menurutnya, di Kabupaten Malang ini terdapat beberapa perguruan tinggi swasta, di antaranya Sekolah Tinggi Agama Islam Raden Rahmat (STAI) dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Kanjuruhan, yang kedua perguruan tinggi tersebut berada di pusat Ibu Kota Kepanjen, serta Universitas Ma Chung yang berada di wilayah Kecamatan Dau.
“Sehingga dengan beberapa perguruan tinggi tersebut, maka secara tidak langsung Kabupaten Malang akan dikenal masyarakat di seluruh Indonesia. Sebab, mahasiswa yang menempuh pendidikan strata satu (S1) dari berbagai daerah di seluruh Indonesia,” kata Rendra.
Sementara, dia menerangkan, jika pada tahun ini STAI berganti nama sebagai Universitas Raden Rahmat (Unira), maka Unira sebagai universitas pertama yang berdiri di wilayah Ibukota Kabupaten Malang, yakni di Jalan Raya Mojosari, Kecamatan Kepanjen. Selain itu, lokasi Unira memiliki tempat yang strategis sebagai perkembangan dunia pendidikan di wilayah Kabupten Malang.
“Kami sangat berterima kasih kepada STAI atas sumbangsihnya kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang terutama pada dunia pendidikan, yang telah melahirkan sebuah universitas pertama di pusat Ibu Kota Kepanjen. Dan kami juga berharap agar lembaga pendidikan perguruan tinggi yang lainnya juga mau mengikutinya, yakni mendirikan perguruan tinggi di wilayah kabupaten ini,” tutur Rendra, yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Malang.
Di tempat terpisah, Ketua STAI Raden Rahmat yang sekaligus beralih status menjadi Rektor Unira Malang Drs KH Mahmud Zubaidi MA membenarkan, jika STAI Raden Rahmat telah menjadi Universitas Raden Rahmat, saat itu kita umumkan ketika pihaknya  mewisuda 530 orang sarjana, pada Sabtu (1/11) kemarin. “Per tanggal 1 November 2014, STAI resmi berubah nama menjadi Universitas Raden Rahmat,” jelasnya.
Disebutkan, STAI Raden Rahmat sendiri telah meluluskan 3.095 sarjana dengan jenjang S1, dari empat jurusan. Dan sekarang ini jumlah mahasiswa yang menempuh pendidikan di STAI sebanyak  1.500 orang mahasiswa. Namun, dengan pergantian nama ke Unira, maka ada 14 program studi pendidikan yang kita tawarkan nantinya kepada calon mahasiswa  baru, pada 2015 mendatang.
Mahmud menambahkan, peralihan status dari STAI ke Unira juga disaksikan oleh Bupati Malang H Rendra Kresna, Mantan Rektor UIN Malang Prof DR Imam Suprayugo, Mantan Menteri Agama KH Tolchah Hasan, Ketua NU Kabupaten Malang KH Bibit Suparto, dan jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kabupaten Malang, serta para kyai dan tokoh agama.
“Dan kami berharap, dengan peralihan status tersebut, maka pusat Ibu Kota Kepanjen akan kebanjiran mahasiswa baru. Yang secara otomatis juga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi warga di sekitar kampus Unira. Karena akan bermunculan usaha kos-kosan dan usaha makanan,” tandasnya. [cyn]

Keterangan Foto  : Rektor Unira Malang KH Mahmud Zubaidi (kanan) saat memberikan sertifikat kelulusan secara simbolis kepada wisudawati, Sabtu (1/11), di aula Unira Malang, Jalan Raya Mojosari, Kec Kepanjen, Kab Malang. [cyn/Bhirawa]

Tags: