Pusat Peneliti Mitigasi ITS Paparkan Penyebab Pohon Tumbang

Surabaya, Bhirawa
Terjadinya angin kencang di sertai hujat lebat di beberapa wilayah di Jatim, khususnya Surabaya memantik perhatian Kepala Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim Intitute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Adjie Pamungkas. Menurut dia cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini merupakan salah satu dampak perubahan iklim.
Adjie menuturkan beberapa kasus pohon tumbang disebabkan karen berbagai hal. Diantaranya pohon sudah tua dan tidak dapat tumbuh lagi, keropos dibagian tengahnya dan cabang-cabangnya mulai mengering.
“Ketiga penanaman awal bukan bibit tapi stek. Sehingga akar berkembang ke samping. Terakhir pohon sudah miring dan mulai ada retakan disekeliling pohon,” jelas nya.
Jika ada kondisi pohon sudha rawan roboh lanjut dia, maka bisa segera ditebang dan diganti yang baru. “Tindakan ini adalah bagian dari mitigasi bencana untuk pengurangan risiko bencana akibat angin kencang,” tambah dia.
Pasalnya, ujar Adjie pada tanggal 5 Januari 2020 lalu, ada 78 pohon tumbang di Surabaya. Dan tak sedikit pula korban berjatuhan. Karena itu ia mengajak pemerintah untuk mendeklaraaikn ‘Darurat Pohon Tumbang’ agar bersama-sama mengurangi risiko korban dn kerusakan akibat pohon tumbang.
Menurut dia selama ini pemerintah sudah melakukan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemangkasan Pohon. Pihaknya juga mengusulkan baik pemerintah atau masyarakt untuk memeriksa batang pohon.
“Pengurangan risiko angin ini bisa dengan memeriksa, memonitoring dan meremajakan pohon yang akan diterjang angin. Tapi mestinya tidak hanya pohon, melainkan seluruh bangunan tegakan seperti papan reklame, bando, baliho, dan sebagainya,” tandasnya. [ina]

Adjie Pamungkas


Penyebab Pohon Tumbang
– Pohon sudah tua dan tidak dapat tumbuh lagi
– Keropos di bagian tengah dan cabangnya mulai kering
– Penanaman bukan dari bibit tapi stek, sehingga akar berkembang ke samping
– Pohon sudah miring dan mulai ada retakan di sekeliling

Tags: