Puskesmas Baruharjo Kab Trenggalek Optimalkan Pencegahan DBD

Trenggalek, Bhirawa
Beberapa bulan belakangan, penderita deman berdarah dengue (DBD) di wilayah Durenan lebih khusus di wilayah kerja Puskesmas Baruharjo mengalami peningkatan yang yang disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat melakukan 3 M plus ( menguras, menutup, memanfaatkan)dan penaburan bubuk Abate disetiap kamar mandi masyarakat yg ada jentik-jentiknya .
Kepala Puskesmas Baruharjo Dr. Sunarto menceritakan.Diawal musim penghujan bulan Oktober di wilayah kerja Puskesmas Baruharjo kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek naik 10 kasus selama 2 bulan terakhir menjadi 15 yang semula 5 kasus penderita DBD
“Kita ada team Jumantik (juru pemantau jentik ) jumpalah cukup banyak 81 orang dan di bagi di setiap desa untuk memantau jentik di masing masing Desa” tuturnya
Kesadaran masyarakat untuk (PSN) pemberantasan sarang nyamuk masih kurang, kalau pun ada kasus demam berdarah disekitar nya , tapi tetep ada surat edaran kesemua perangkat Desa,Masjid dan Polsek, dalam upaya meningkatkan pencegahan DBD
“Penangganan demam berdarah yang pertama 3 M plus (menguras mengubur menutup dan penaburan abate) yang kedua siaran setiap hari Jum’at untuk melaksanakan gerakan kuras jeding Dan gerakan Jumantik ini terus keliling terus memantau jentik dan melakukan pencegahan”
Dr Sunarto menambahkan,jika ditemukan didalam wilayah RT ada dua kasus dalam waktu bersamaan itu dilaksanakan penyemprotan, seperti yang dilakukan di wilayah Gador selama tahun 2018 di wilayah gador ada satu kasus dan Sudah dilakukan 1 kali penyemprotan.
“Sedangkan untuk kasus satu dalam satu RT itu cenderung kita lakukan pergerakan penyuluhan dan siaran keliling untuk pencegahan berupa pembagian Abate (abateisasi) “. Ucapnya
Dari dua Desa cenderung Yang terbanyak di wilayah Gador dan Kamulan, seperti di Gador itu 38 persen target kita 95 persen tapi kita sudah berupaya untuk menanggulangi tapi kesadaran dari masyarakat untuk pencegahan dan melakukan pengurasan masih kurang. Pungkasnya. (Wek)

Tags: