Puspa Agro Target Kuasai Pasar Agrobisnis Nasional

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Pasar sentra agrobisnis, Puspa Agro menargetkan 2025 akan menguasai pasar agrobisnis di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan harga yang lebih baik bandingkan tengkulak pada petani.
Menurut Erlangga Satriagung, Komisaris Puspa Agro, BUMD milik Pemrov Jatim, misi lain yang akan dijalankan adalah memberikan nilai tambah bagi petani di Jatim yang menjadi mitra. “Misi utama kami adalah memberikan harga yang lebih baik bandingkan tengkulak pada petani. Dengan begitu petani bisa lebih sejahtera,” ungkap Erlangga didampingi Direktur Puspa Agro Abdullah Muchibuddin, Senin (6/4).
Strategi lain untuk bisa menguasai pasar agrobis nasional yakni dengan bertindak sebagai penjemput bola, membina dan mengumpulkan hasil panen langsung dari petani. Kemudian bertugas mendistribusikan produk tersebut ke pasar ritel modern ataupun konsumen besar.
“Sejauh ini disparitas harga komoditas di tingkat petani hingga pasaran bisa ratusan persen. Keuntungan itu banyak dinikmati oleh tengkulak, bukan petani. Karena itu, dengan trading house kita bisa menekan mahalnya produk pertanian dan peternakan untuk sampai ke end user,” jelas mantan Ketua Kadin Jatim ini.
Selain itu, sesuai fungsinya, Puspa Agro berani membeli produk petani dan peternak lebih mahal dibanding tengkulak. Bahkan siap membayarnya secara tunai kepada petani. Tentu hal ini tidak pernah didapatkan jika melakukan transaksi melalui tengkulak.
Seperti  untuk semangka biasanya pengijon beli dari petani hanya Rp3200 per kg, Puspa Agro berani membeli Rp4.500 per kg. “Setelah melalui proses grading (pengelompokan mutu) dan packing (pengemasan) sekitar 2,5 persen akhirnya kami jual ke end user senilai Rp5.304 per kg. Itu artinya petani mendapat nilai tambah sekitar 25-30 persen,” jelasnya.
Sejak beroperasi pada Februari 2014, divisi trading house Puspa Agro ini telah menjalin kerjasama dengan sejumlah perusahaan ritel modern seperti Carefour dan perusahaan catering terbesar di Indonesia yaitu PT Indocater, serta kedepan dengan PT Invivo dan Indokom.
Komoditas yang diserap beragam mulai dari aneka buah, sayur, ikan dan kopi. Dengan Carefour, Puspa Agro telah menyuplai sayur, buah, telur, dan ayam mencapai 168 ton selama periode Februari-Agustus 2014. Sedangkan memasok ikan laut dan ikan tambak untuk PT Indocater sebanyak 14,3 ton atau setara dengan Rp1,8 miliar pada September-Oktober 2014.
Kalau ikan, jelas dia, di antaranya tengiri, bawal tawar, bawal hitam, bandeng, kakap merah, gurami, ikan ekor kuning, cumi-cumi, kerapu, mubara, lele, dan udang. Sejumlah ikan tersebut dihimpun dari para nelayan asal Brondong, Lamongan, Gresik, Sidoarjo, Kediri, Tulungagung, dan Probolinggo.
“Kita berharap, para petani Indonesia kembali bangga dengan hasil panennya. Kita tidak perlu lagi impor dari luar negeri sehingga para petani bisa menikmati hasil jerih payahnya. Tentu, Puspa Agro tidak akan kesulitan mendapatkan produk hortikultura di Jawa Timur. Meski musim kemarau, pasokannya tidak menurun,” paparnya. [ma]

Tags: