Puspendik Siapkan 120 Server untuk UNBK

Kabid Penilaian Non-Akademik Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Balitbang Kemendikbud, Giri S Hamiseno saat memberikan materi pada sosialisasi dan pelatihan aplikasi UNBK kepala kepala sekolah, proktor dan teknisis di jenjang SMP/MTs, PKBM Kejar Paket B dan C, Pondok Pesantren se Kota Surabaya di Gedung Convention Hall, Kamis (28/2).

Tahun ketiga UNBK, Peserta mencapai 90 persen
Dindik Kota Surabaya, Bhirawa
Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) jenjang SMP masih dua bulan lagi, yaitu 22-23 April 2019. Kendati begitu, berbagai persiapan sudah dilakukan berbagai pihak. Baik di satuan pendidikan maupun instansi pemerintahan. Terlebih, berbagai persoalan teknis seperti sulitnya sinkronisasi, masalah jaringan hingga server down masih menjadi kendala “tahunan” yang sering terjadi.
Mengantisipasi hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Penilaian Non-Akademik Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Balitbang Kemendikbud, Giri S Hamiseno mengatakan jika pihaknya telah menyiapkan 120 server untuk pelaksanaan UNBK 2019, tahun ini. Ia menilai, secara nasional pelaksanaan UNBK meningkat dibanding tahun lalu. Sehingga pihaknya menyiapkan 100 server utama dan 20 server cadangan.
“Kita berharap dengan itu sinkronisasi bisa dilakukan dalam hitungan menit,” ungkap dia usai mengisi sosialisasi dan pelatihan aplikasi UNBK kepala kepala sekolah, proktor dan teknisis di jenjang SMP/MTs, PKBM Kejar Paket B dan C, Pondok Pesantren se Kota Surabaya di Gedung Convention Hall, Kamis (28/2).
Lebih lanjut, total peserta UNBK untuk tahun pelajaran 2018/2019 hampir berjumlah 7,5 juta se Indonesia. Maka, secara lembaga angka tersebut mencapai 90 persen lebih. Sementara UNBK di Kota Surabaya sudah berjalan sejak tiga tahun terakhir.
“Sejak UNBK dilaksanakan pertama kali tahun 2015, jumlah penyelenggara terus meningkat tiap tahun,” katanya.
Penerapan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) menurut dia memiliki aspek positif. Yakni lebih efektif dan efisien dari segi waktu, tenaga, sumber daya manusia (SDM) juga anggaran.
Di sisi lain, Giri juga berpendapat terkait kecurangan yang masih terjadi dalam ujian. Menurut dia, baik kepala sekolah maupun proktor harus sesuai prosedur. Apalagi, banyaknya variasi soal membuat peluang yang sangat kecil untuk melakukan kecurangan. Kecuali jika diakomodir sekolahnya. Pasalnya, soal-soal dirancang sedemikian rupa secara acak dan terenkripsi. Sehingga sulit sekali untuk dibocorkan sebelum pelaksanaan ujian.
“Kalau siswa biasanya curang di foto dan kirim ke temannya, dan ini kuncinya pengawas juga. Harus ditingkatkan siswa tidak boleh bawa hp atau alat perekam. Kasus yang pernah terjadi foto masuk medsos juga sudah kami tangani,”ujarnya.
Giri menilai, melalui pelaksanaan UNBK, nilai UN semakin menggambarkan realita capaian kompetensi siswa yang sebenarnya. Sehingga dapat dijadikan dasar pemetaan mutu pendidikan. Sebagai upaya memperlancar UNBK, salah satunya dengan melibatkan tim helpdesk kabupaten/kota dan provinsi secara optimal untuk membantu proktor dan teknisi sekolah yang mengalami kesulitasn teknis saat ujian. Di lain sisi, pihaknya juga menyempurnakan aplikask agar pengoperasiannya lebih user friendly.
“Kami dipusat akan sulit memantau jalannya ujian di lapangan, makanya kabupaten dan kota sangat berperan,”kata dia. Nantinya, untuk soal-soal ujian nasional akan terdiri atas tiga level. Yaitu pemahaman untuk level pertama, aplikasi untuk level kedua, dan level ketiga adalah penalaran atau soal HOTS dengan prosentasi 10 hingga 15 persen.
Kepala Bidang Sekolah Menengah Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Sudarminto mengungkapkan pelaksanaan UNBK di Kota Surabaya sudah ditingkatkan. Peningkatan itu bisa terlihat dari segi bertambahnya sarana komputer sehingga sesi ujian bisa dipersingkat.
“Tahun ini tidak ada yang menumpang. Sesinya menurun, dominan tiga sesi tetapi ada yang dua sesi atau satu sesi,”urainya.
Sudarminto berharap, dengan adanya sosialisasi dan pelatihan di setiap tahunnya, para peserta bisa belajar bersama terutama dalam mengetahui titik-titik yang rawan saat pelaksanaan UNBK.
“Mumpung waktunya masih agak panjang, silakan semua membuat ceklis mana-mana yang menjadi perhatian,” ungkapnya.
Jika menemui kendala, lanjutnya, juga bisa lapor ke sub rayon masing-masing untuk meminta bantuan atau melapor ke posko UNBK.
Pada pelaksanaan UNNK jenjang SMP di Kota Surabaya tahun ini akan diikuti 37.270 siswa dari 71 SMP Negeri dan SMP Terbuka. Sementara SMP swasta sebanyak 263 lembaga. [ina]

Tags: