Puspenerbal Siapkan Program Ketahanan Pangan Peternakan Kambing

Didampingi Owner Anak Kandang Farm, Tony Susanto, DANPUSPENERBAL, Laksamana Muda TNI Edwin saat memberi makan salahsatu kambing hewan ternak yang dikelola oleh Anak Kandang Farm di komplek Lanudal Juanda. [Achmad tauriq/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Berada di dalam komplek Lanudal Juanda, PUSPENERBAL (Pusat Penerbangan TNI Angakatan Laut) bekerjasama dengan Anak Kandang Farm telah meresmikan Program Ketahanan Pangan oleh DANPUSPENERBAL, Laksamana Muda TNI, Edwin, S.H.,M.Han.

Laksamana Muda TNI, Edwin mengungkapkan program ketahanan pangan Puspenerbal berupa peternakan kambing ini memiliki dua program yakni titip kurban dan titip anggon. Hal yang menarik lainnya adalah program di menggunakan aplikasi sehingga menjadikan peternak ini menjadi ternak kambing modern.

“Ini merupakan hasil dari prajurit untuk prajurit dan kami berharap dari hasil ini, kita bisa memberikan kontribusi dalam hal ketahanan pangan baik di Jawa Timur maupun nasional,” terangnya, Minggu (17/1).

Laksamana Muda TNI, Edwin menambahkan besar harap kita dengan aset yang dimiliki sekarang di Lanudal Juanda ini memungkinkan untuk ketersediaan lahan guna pengembangan budidaya dan ketersediaan lahan untuk pakan yang selama ini tidak banyak di optimalkan sebagai pakan untuk ternak-ternak yang kita pelihara.

“Alhamdulillah dengan program ini, mudah-mudahan kita bisa mengaplikasikannya semua. Dari prajurit untuk masyarakat Jawa Timur dan Indonesia pada umumnya, kita harapkan dengan program ini yang kini sudah ada 400 kambing bisa menjadi peternakan terbesar di Indonesia dengan potensi yang kita miliki,” jelasnya.

Menurut Owner Anak Kandang Farm, Tony Susanto mengatakan pihaknya membuka kesempatan masuknya masyarakat umum sebagai pemodal dan investor. Dengan konsep ini siapapun bisa jadi peternak, tanpa punya ilmu,waktu dan lahan namun bisa memiliki kambing.

“Sambil berjalan diajarkan bagaimana menjadi peternak. Sementara sambil menunggu kesiapan, tinggal titip dulu ternaknya dan kita yang akan merawatnya,” ujarnya.

Tony menjelaskan untuk pemeliharaan Anak Kandang Farm dikelola secara profesional, mulai dokter, insinyur ahli peternakan dan penjaganya. Karena konsep Anak Kandang Farm menjadi peternakan modern yang terintegrasi yang bisa dilakukan melalui aplikasi.

“Bagi masyarakat yang ingin menjadi peternak, dibutuhkan dana Rp 12,5 juta untuk jangka waktu enam tahun. Di akhir tahun ke enam estimasinya yang bisa dimiliki peternak adalah 50 ekor kambing dan nilai yang didapatkan sekitar Rp 150 juta dengan estimasi dari 50 kambing yang dihasilkan per kambing harganya Rp 3 juta,” pungkas Tony.

Selain itu untuk kapasitas Anak Kandang Farm yang ada di komplek Lanudal Juanda bisa menampung seribu ekor kambing. Saat ini baru ada 400 ekor kambing yang semuanya dari prajurit dan bibit kambingnya dari Tuban dan Blitar. [riq]

Tags: