Putera Risma Siap Maju Caleg DPRD Jatim

Surabaya, Bhirawa
Fuad Benardi, putera sulung Wali Kota Tri Rismaharini berniat maju sebagai calon legislatif untuk DPRD Jatim pada Pemilu Legislatif 2019 melalui PDIP Daerah Pemilihan (Dapil) Surabaya.
“Insyaallah, maju. Saya ingin bermanfaat buat masyarakat di Jatim, khususnya di kota ini,” kata Fuad Benardi, Minggu (24/9).
Sebelumnya diketahui Fuad berniat maju sebagai caleg DPRD Surabaya Dapil 5 (daerah tempat tinggal orangtuanya) atau kalau tidak di Dapil 2 yang basis massanya berada di kawasan Tambaksari.
Namun seiring dengan perjalanan waktu, lanjut dia, banyak pihak yang menyarankan agar dirinya maju selevel lebih tinggi yakni menjadi caleg di tingkat provinsi karena dianggap memiliki potensi.
Hal ini, lanjut dia, tentunya menjadi tantangan tersendiri, karena menjadi calon wakil rakyat yang cakupannya lebih luas. “Tidak ada salahnya mencoba. Saya akan berupaya sekuat tenaga untuk meraih itu,” kata alumnus Teknik Informatika ITS.
Meskipun saat ini belum memiliki jabatan strategis dalam kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Surabaya, namun Fuad optimistis bisa bekerjasama dengan para caleg DPRD Surabaya dari PDIP di masing-masing dapil dalam Pileg 2019.
Ia menyadari bahwa banyak pihak yang menilai bahwa dirinya maju caleg hanya mendompleng nama besar Risma. Namun, Fuad akan membuktikan bahwa nama besar Risma bukan sesuatu yang dominan, melainkan ia akan bekerja sungguh-sungguh dan tetap menjaga amanah yang diberikan rakyat.
Saat ditanya apakah sudah ada persetujuan dari ibunya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Fuad mengatakan bahwa ibunya masih belum menjawab, melainkan hanya diam saja.
Meski demikian, Fuad mengatakan hingga saat ini tidak ada larangan dari orangtuanya (Dojoko Saptoadji dan Tri Rismaharini) dan istrinya Erra Masita Maharani untuk terjun ke dunia politik. Hal ini dibuktikan dengan bergabungnya Fuad di PDIP  sejak 2015.
Sebagai konsultan perencana, Fuad tidak mau ambil pusing jika nantinya Risma tidak menyetujuinya. Tentunya, ia akan berbesar jiwa karena mungkin itu yang terbaik buat dirinya untuk terus berlajar berpolitik. [cty]

Tags: