Dr H Akmal Boedianto MSi
Menjadi seorang pejabat di lingkungan Pemprov Jatim bukanlah tugas yang mudah. Hal itu pula yang dirasakan Dr H Akmal Boedianto MSi, yang sehari-hari mengomandoi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jatim. Banyak tugas menumpuk, apalagi saat rekrutmen CPNS dibuka.
Sebagai pejabat yang mengurusi semua seluk beluk tentang kepegawaian, Akmal harus teliti dan sabar menghadapi para PNS. Sebab tak semua PNS di lingkungan Pemprov Jatim semuanya baik. Ada beberapa oknum yang mencoba menyalahgunakan statusnya sebagai PNS pemprov.
“Beberapa waktu lalu pemprov telah memecat PNS yang menjadi calo CPNS. Sekarang kami juga sedang gencar-gencarnya melakukan pemantauan terhadap PNS yang suka tidak masuk kerja tanpa keterangan jelas. Kami telah gelar sidak bersama Inspektorat dan Satpol PP,” kata Akmal kemarin.
Terkait rekrutmen CPNS, Akmal memastikan jika rekrutmen CPNS yang dilakukan Pemprov Jatim pada tahun ini sangat bersih. Semua peserta yang lolos CPNS berdasarkan rekrutmen yang transparan dan tak ada titipan. Sebab semua proses penetapan dilakukan Panitia Seleksi Nasional (Panselnas).
Kepastian tersebut diberikan mantan Sekretaris DPRD Provinsi Jatim ini, karena anaknya yang ikut rekrutmen CPNS pemprov juga tak lulus. Padahal, berdasarkan passing grade anaknya lolos, tapi secara rangking masih kalah dibanding peserta lainnya.
“Jadi yang tidak lolos CPNS bukan hanya anaknya Presiden (Joko Widodo), tapi anaknya Kepala BKD Jatim juga tak lolos. Anak saya salah pilih formasi. Formasi yang dipilih yang peminatnya banyak, sedang yang dibutuhkan hanya satu,” ungkapnya.
Siapa nama putera Akmal tersebut ? Karena suatu hal, Akmal menolak memberi tahu siapa nama anaknya yang tidak lolos CPNS tersebut. “Janganlah, jangan disebutkan. Kasihan anaknya nanti. Yang pasti rekrutmen CPNS pemprov sangat transparan dan tak ada titipan. Sebab anaknya kepala BKD saja tidak lolos,” pungkasnya. [iib]
