Puti Guntur ”Acak-acak” Kandang Emil Elestianto Dardak

Trenggalek, Bhirawa
Calon Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Puti Guntur Soekarno mendampingi Gubernur Saifullah Yusuf akrab dipanggil Gus Ipul “acak-acak” kandang rivalnya Emil Dardak, Kamis (31/5/2018).
Sebab, selama ini Emil Dardak sebelum maju sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur mendampingi Khofifah Indar Parawansa sebagai Gubernur nomor 1, tercatat sebagai Bupati Kabupaten Trenggalek.
Hal ini terlihat, Puti panggilan akrab Puti Guntur Soekarno itu menjadi magnet masyarakat Kabupaten Trenggalek. Bahkan, kedatangannya di Stadion Menak Sopal, Kabupaten Trenggalek disambut dengan 2.797 kesenian tari rampak barong. Ribuan warga masyarakat tumpah ruah sekaligus ngabuburit budaya.
Ribuan rampak barong tersebut datang dari berbagai daerah Kota/ Kabupaten Jawa Timur untuk memecahkan Museum Rekor Indonesia (Muri), yang digelar oleh Taruna Merah Putih (TMP) dan juga dihadiri Wakil Ketua Sekretaris Jendral PDI Perjuangan Ahmad Basarah.
Menurut Mbak Puti, pagelaran parade rampak barong yang digelar Taruna Merah Puti (TMP) itu sangat bagus. Kesenian itu harus tetap dilestarikan, karena bentuk kebudayaan dari tiap daerah.
“Rampak Barong di Trenggalek ini merupakan potensi kebudayaan Indonesia yang bisa menjadi potensi wisata. Ini harus dijaga dan dilestarikan,” ucap Puti dalam orasinya.
“Terutama sekarang disaat kita memperingati hari lahirnya Pancasila. Kita juga harus mengetahui menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia,” tambahnya.
Mbak Puti mengatakan bahwa hal ini adalah bagian dari kebudayaan Indonesia yang sesungguhnya.
“Kita harus mengetahui dan mensyukuri kebhinekaan Bangsa Indonesia atas hidayah Allah SWT. Saudara-saudara kita terdiri dari Sabang sampai Merauke, jangan memandang hanya sekotak saja,” katanya.
Menurut Mbak Puti, Bung Karno di dalam menjalani ideologi bangsa Indonesia, Pancasila merupakan nilai-nilai kesejarahan. “Dari Pancasila itu sendiri kebudayaan yang ada di Indonesia pun tidak terlepas dari masa lalu. Mengapa dikatakan Pancasila, karena digali dari alam Indonesia,” pungkasnya.
Secara terpisah, Ketua Umum DPD Taruna Merah Putih Jawa Timur Mochamad Nur Arifin mengatakan, kegiatan yang digelar sebagai bentuk untuk melestarikan kesenian dan kebudayaan di Jawa Timur supaya tidak punah.
Dari situ, dirinya mengemasnya dengan berbuka puasa membagikan 5 ribu takjil dan memasukan kegiatan rampak barong ke Muri. “Saya sengaja mendaftarkan rampak barong ke Muri. Sebab, dengan memasukan kesenian barong itu memang ada dan kelestariannya harus dipertahankan,” katanya.
Gelaran rekor dunia MURI ini, kata Mochamad Nur Arifin, juga menjadi bagian wujud dukungan untuk pemenangan Puti Guntur Soekarno yang menjadi pasangan Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam pemilihan gubernur-wakil gubernur Jatim, 27 Juni 2018. Memenangan Puti Guntur menjadi semangat sekaligus harga mati mereka yang muda dan tergabung dalam TMP.
“Ada latar belakang dukungan untuk Gus Ipul-Mbak Puti, yakni dukungan ulama. Seperti halnya saya bisa menjadi wakil bupati dan kini Plt bupati Trenggalek berkat digendong doa para ulama serta gagasan Bung Karno yang dipegang dan saya terapkan,” kata MNA, sapaan Mochamad Nur Arifin. (geh.wek)

Tags: