Puti Guntur Soekarno Belajar Penataan Kota Surabaya

Bacagub Puti Guntur Soekarno saat berkunjung ke rumah dinas Wali Kota Surabaya, Senin (22/1).[trie diana/bhirawa]

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Bacawagub Jatim Puti Guntur Soekarno berkunjung ke rumah dinas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Senin (21/1). Kedatangan Puti juga didampingi Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari, anggota DPR RI Indah Kurnia, dan sejumlah rombongan dari PDIP. Siang itu Puti menemui Risma untuk belajar tentang pembangunan dan pengembangan Kota Surabaya yang akan diterapkan di Jatim.
Dalam kesempatan itu, Risma melakukan pemaparan pembangunan Surabaya di segala bidang. Risma juga memamerkan kesuksesan Surabaya mengembangkan UMKM. Mengangkat produk usaha kecil warga menjadi konsumsi masyarakat menengah atas lewat program pahlawan ekonomi dan pejuang muda.
Puti dengan serius mendengarkan pemaparan Risma dan sesekali Puti mengajukan pertanyaan kepada Wali Kota Surabaya yang banyak menerima penghargaan ini.
”Banyak hal yang saya dapat setelah mendengarkan pemaparan Bu Risma. Yang pertama dalam mengatur politik anggaran pemerintahan, lalu juga meningkatkan aksesbilitas, pembangunan infrastruktur, dan membangun kultur masyarakat,” kata Puti.
Menurut Puti, politik anggaran yang dianut Surabaya memberikan porsi lebih banyak untuk masyarakat. Padahal di daerah lain, proporsi belanja hibah dan juga untuk PNS mendapatkan porsi lebih besar. Puti mengaku jika terpilih memimpin Jatim bersama Syaifullah Yusuf, ia akan banyak menerapkan saran dan masukan Risma.
Sementara itu Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, mengaku optimistis jika pasangan calon (paslon) Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno bakal mampu mentransformasi keberhasilan Pemkot Surabaya untuk wilayah Jatim.
Alasannya, wilayah Kota Surabaya merupakan gambaran kecil untuk wilayah Jatim sehingga bisa dijadikan rujukan untuk pengelolaan pemerintahan Jatim di masa mendatang.
”Keberhasilan di Kota Surabaya ini bisa diterapkan untuk wilayah yang lebih luas yakni Jatim, menyangkut apa pun, seperti bagaimana memberdayakan masyarakat pesisir, pariwisata, ekonomi kreatif dan lain lain, sehingga Pemprov Jatim bisa berperan sebagai penjual,” ucap Whisnu.
Menurut Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini, pembangunan sarana dan prasarana untuk wilayah Jatim berupa infrastruktur harus tetap menjadi program yang paling penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“APBD Jatim kan terkesan stagnan, dan Surabaya tidak biasa memberikan bantuan langsung, tetapi lebih kepada peningkatan sarana dan prasarana yang imbasnya bisa semakin meningkatkan perputaran ekonomi masyarakat,” tandasnya.
Whisnu berharap sebagai sesama kader PDIP Kota Surabaya bisa menjadi basis massa pendukung pasangan Gus Ipul-Puti, dengan target perolehan suara bisa mencapai lebih dari 80 persen.
Tidak hanya itu, Whisnu juga kembali menyinggung soal pengelolaan pendidikan tingkat SMA dan SMK yang saat ini menjadi kewenangan Pemrov Jatim, karena sangat berimbas kepada siswa di Kota Surabaya yang berlatar belakang keluarga tidak mampu.
”Kami berharap nantinya ada perubahan kebijakan soal pendidikan, karena sebelumnya Pemkot Surabaya mampu memberikan pendidikan secara gratis, padahal jika keinginan itu ada, cantolan hukumnya juga memungkinkan yakni berupa pelimpahan wewenang,” harapnya. [dre]

Tags: