Cawagub Jatim Puti Guntur Soekarno disambut seni Barongsai di Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya, Rabu (14/2) kemarin. [Gegeh Bagus Setiadi/bhirawa]
Surabaya, Bhirawa
Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jatim Puti Guntur Soekarno mengungkapkan kebudayaan di Indonesia adalah proses akulturasi dari berbagai kebudayaan yang ada di dunia.
Hal ini disampaikan saat mengunjungi Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya, Rabu (14/2) kemarin. Cucu dari Presiden RI pertama Ir Soekarno ini pun mendapat penghormatan mengenakan busana khas wanita Cina yakni Cheongsam atau qipao dari Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI).
“Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) ini adalah saudara kita, juga yang ada di dalam satu wadah Bineka Tunggal Ika,” ungkapnya.
Ia berpesan untuk tetap merawat kebinekaan, persatuan dan tetap menjaga keharmonian berbangsa dan bernegara. “Busana qipao ini sekaligus juga menghargai dan merayakan tahun baru Imlek kali ini,” paparnya.
Puti mencontohkan, tarian barongsai ini juga bagian dari kebudayaan Indonesia yang bisa dikembangkan di Jatim. “Jadi, perlu diberikan wadah dan ruang untuk bisa lebih sering tampil. Serta mengekpresikan cita rasa budayanya lebih baik lagi,” imbuhnya.
Puti mengatakan, melalui perayaan Imlek tersebut, pihaknya ingin memantabkan semangat persatuan. Bersama PITI, kandidat Wakil Gubernur yang akan berdampingan dengan Calon Gubernur, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), mengingatkan pentingnya komitmen persatuan.
Tak hanya menyaksikan seni Barongsai, Puti juga melaksanakan salat Dhuhur berjamaah di lokasi. Dan menyapa para ibu yang sedang membaca Al-Quran.
Dewan Pembina Yayasan Cheng Ho, Herman Halim, mengapresiasi perhatian Mbak Puti terhadap pihaknya.
“Mesjid Cheng Ho adalah salah satu ikon objek dari Surabaya yang mencerminkan kebhinekaan,” tegasnya.
“Kami berharap semua pemimpin di Jatim harus bisa mengembalikan semangat persatuan Indonesia. Bahwa kita satu Nusa, satu bangsa. Ini yang harus difokuskan oleh pemimpin kedepan,” terangnya. (geh)
