Puting Beliung Hancurkan Atap SDN di Pasuruan

Rumah-warga-disapu-puting-beliung di Pasuruan, kemarin. [hilmi husain/bhirawa]

Rumah-warga-disapu-puting-beliung di Pasuruan, kemarin. [hilmi husain/bhirawa]

Kab.Pasuruan, Bhirawa.
Gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Semare, Desa Semare, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, atapnya lepas berterbangan saat angin puting beliung menerjang wilayah itu, Minggu (9/10) malam. Tiga dari sepuluh gedung SDN Semare atapnya rusak parah dan sebagian sengnya terlempar hingga sejauh 100 meter. Tiga gedung itu adalah ruang kelas II-IV kondisi bagian atap dan plafon jebol berantakan tersapu puting beliung serta ruang musholla dan kamar kecil siswa dalam satu ruangan kondisi atapnya roboh total.
Begitu pula dengan ruangan kepala sekolah bagian atap dan plafon jebol berantakan. Sedangkan, atap gedung pada ruang kelas lainnya juga mengalami kerusakan, namun ringan. Akibat bencana angin puting beliung tersebut, aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah terganggu.
Plt Kepala Sekolah SDN Semare, Sri Asiana menyampaikan hujan deras disertai angin puting beliung pada Minggu (9/10) pukul 21.00 WIB membuat atap dan plafon bangunan SDN Semare berterbangan hingga ambruk. “Ada tiga gedung yang mengalami kerusakan parah. Pertama ruang kelas II-IV, ruang musholla dan kamar kecil siswa dalam satu ruangan kondisi atapnya roboh total serta ruangan kepala sekolah. Itu karena di daerah Semare terjadi hujan deras disertai angin puting beliung,” ujar Sri Asiana kepada sejumlah wartawan di lokasi, Senin (10/10).
Menurut Sri, kerusakan ruang kelas tersebut membuat KBM untuk kelas II dan kelas IV terganggu. Agar tidak ketinggalan pelajarannya, ruang kelas dialihkan ke ruangan yang lainnya. “Bencana puting beliung ini sangat mengganggu anak didik kami pada proses belajar mengajarnya. Sebagai alternatif agar pelajaran tetap dilaksanakan, kami memakai sistem paket pararel atau dijadikan satu dengan kelas lainnya. Untuk selanjutnya kami pikirkan besok (hari ini, red) melalui rapat bersama para guru,” papar Sri Asiana.
Salah satu siswa kelas IV, Moch Samsul mengakui bahwa terjangan angin puting beliung membuat ruang kelasnya berantakan. Sehingga mengganggu pada aktivitas belajarnya. “Memang sangat terganggu. Akibat kejadian ini, pelajaran saya bersama teman-teman saya tak konsen seperti sebelumnya,” kata Moch Samsul.
Pantauan Bhirawa di lokasi sebelum kegiatan belajar dilaksanakan, sejumlah siswa-siswi dan guru SDN Semare bergotong royong membersihkan puing-puing genting dan plafon yang berserakan di halaman sekolah. Untuk ruang kelas II-IV terpaksa di kunci rapat, lantaran di khawatirkan masih ada sisa-sisa puing-puing genting dan plafon dari atas yang bisa membahayakan keselamatan siswa-siswi maupun guru lainnya.
Beberapa pihak dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Pasuruan meninjau lokasi SDN Semare. Pihak Dispendik berjanji akan dalam waktu dekat segera memperbaikinya. “Kami tadi sudah melihat kondisinya di SDN Semare. Ada tiga gedung kondisinya rusak parah. Untuk itu perbaikannya akan kami tangani secara langsung pada tahun ini melalui PAK 2016. Dengan demikian, proses belajar mengajarnya tak akan mengganggu lagi,” papar Heri Mulyanto, Plt Kabid Dikdas pada Dispendik  Kabupaten Pasuruan.
Tak hanya merusak bangunan sekolah, hempasan angin puting beliung juga merusak belasan rumah di dua desa di Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan. Dua rumah rusak parah dan belasan lainnya rusak ringan. Sejumlah pohon juga tumbang akibat peristiwa tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Bakti Jati Permana menyampaikan ada sepuluh rumah rusak parah dan sedang akibat hempasan angin puting beliung yang melanda dua dusun yakni Dusun Krajan dan Dusun Ngemplak, Desa Kraton, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan.
“Data sementara kami, ada belasan rumah di dua desa di Kecamatan Kraton yang diterjang angin puting beliung, termasuk SDN Semare. Tak ada korban jiwa. Saat ini, warga dibantu oleh petugas BPBD, Satpol PP dan petugas TNI sedang bekerja bakti untuk membersihkan rumah warga yang terkena imbasnya,” papar Bakti Jati Permana. [hil]

Tags: