Puting Beliung Landa Probolinggo Selama 3 Hari

Akibat angin kecang puluhan rumah rusak parah.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Probolinggo, Bhirawa
Selama tiga hari pertama di 2021 ini, Kabupaten Probolinggo diterjang puting beliung dan hujan deras. Akibatnya, ratusan rumah dan bangunan sekolah rusak. Akibat puting beliung yang terjadi sejak Senin (1/2), 4 kecamatan yakni Pajarakan, Bantaran, Wonomerto dan Leces.

Sejumlah perabotan rumah tangga juga rusak parah. Robohnya rumah dengan luas 7,5 meter dan lebar 5,5 meter itu membuat pemilik rumah mengungsi. Mereka tinggal di tenda darurat di belakang rumah anaknya, tak jauh dari bekas bangunan rumahnya.

“Kami ngungsi di belakang rumah anak saya, yang awalnya dijadikan lapak untuk jual makanaan. Barang yang tersisa hanya pakaian serta bantal saja,” kata Heru warga Leces, Kamis (4/1).

“Rumah kami berdinding anyaman bambu. Ketika melihat pusaran angin, saya langsung menarik istri saya keluar rumah. Awalnya cuma hujan biasa, tapi ketika menjelang azan maghrib, cuacanya makin memburuk. Rumah roboh,” tambah Heru.

Lanjut Heru, untuk barang dan peralatan rumah lainnya pun sudah tidak bisa dipakai lagi. Bahkan, tidak satupun warga terdampak bencana alam yang mendapat bantuan, baik dari pemerintah daerah maupun instansi lain hingga saat ini.

Kepala Pelaksana BPBD Anggit Hermanuadi Kamis (4/2) mengatakan, sejauh ini laporan yang dia terima wilayah yang terdampak di 8 desa tersebar di 4 kecamatan yang mengakibatkan rumah dan fasum rusak, sedangkan yang terdampak cuaca ekstrem 6 kecamatan dan 13 desa.

“Dampak puting beliung dan hujan deras sebanyak 204 rumah, dengan rincian 201 rusak ringan dan 3 rusak berat.,” kata Anggit. “Data ini bisa berkembang sesuai hasil assessment yang hingga saat ini dilakukan oleh petugas dan laporan dari masyarakat serta pemerintah setempat,” sambungnya.

Menurutnya, kerusakan bangunan ditimbulkan akibat tertimpa pohoh yang tumbang karena angin kencang. Anggit menambahkan, bantuan yang diberikan untuk penanganan darurat sementara antara lain terpal atau tenda gulung, makanan siap saji, lauk pauk, tambahan gizi, kebutuhan keluarga, kebutuhan anak, dan kebutuhan dapur, yang didistribusikan sesuai kebutuhan dan korban terdampak.

Angin kencang memporak-porandakan puluhan rumah di 3 Kecamatan di Kabupaten Probolinggo. Selain rumah, angin kencang juga merusak kandang ternak dan menumbangkan pohon.

“Kejadian pukul 15.30 WIB. Sebelum angin kencang datang, terlebih dulu hujan deras. Angin tiba-tiba datang langsung menyapu atap rumah. Kandang ternak juga ambruk rata dengan tanah,” ujar Aminah, warga Desa Kropak, kecamatan Leces, Rabu (3/2) malam.

Data sementara, tiga kecamatan yang terdampak angin kencang adalah Bantaran (Dusun Bintaos, Desa Kropak), Wonomerto (Desa Kedungsupit), dan Leces (Desa Jorongan). “Saat ini kami masih melakukan pendataan berapa rumah yang dan bangunan yang rusak,” ujar Aris Setyawan, petugas BPBD Kabupaten Probolinggo, Kamis (4/2).

Aris mengatakan bencana angin kencang ini tidak menimbulkan korban jiwa, hanya kerugian material saja. Aris mengimbau warga untuk lebih tanggap dan ekstra waspada terutama di saat musim hujan.

BPBD Kabupaten Probolinggo bersama TNI dan Polri dibantu masyarakat terus melakukan pembersihan terhadap beberapa titik yang diterjang angin kencang.

Kepala BPBD Kabupaten Probolinggo Anggit Hermanuadi mengatakan pembersihan dilakukan di rumah-rumah warga terdampak angin puting beliung dan pohon-pohon tumbang. Dijelaskan Anggit, laporan sementara jumlah rumah rusak akibat terjangan angin puting beliung mencapai 204 rumah. Dengan rincian 201 rumah rusak dan 3 rumah rusak parah. Ditambah fasilitas umum 1 bangunan masjid dan bangunan sekolah.

“Bantuan yang diberikan untuk penanganan darurat sementara, meliputi terpal/tenda gulung, makanan siap saji, lauk pauk, tambahan gizi, family kit, kidsware dan kitchen ware,”ujar Anggit. Anggit mengatakan pendistribusian bantuan nantinya diberikan sesuai kebutuhan dan korban terdampak.

Sementara proses pembersihan masih dilakukan di beberapa tempat oleh BPBD, PUPR, Satpol PP, TAGANA, relawan, masyarakat, petugas TNI dan Polri dalam koordinasi Camat masing-masing. [wap]

Tags: