Puting Beliung Sapu Tiga Desa Sekaligus di Kabupaten Probolinggo

Pohon tumbang timpa motor dan tutup akses jalan.

(Seorang Tewas, 45 Rumah Rusak Ringan Hingga Berat)

Kabupaten Probolinggo, Bhirawa
Puting Beliung menyapu 3 desa di Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo. Setidaknya terdapat 45 rumah rusak ringan hingga berat dan satu orang meninggal dunia. Selain itu, terjangan angin juga menyapu toko waralaba Indomaret serta SPBU AKR yang ada di dekatnya.
Anang salah satu warga desa mengatakan jika puting beliung tersebut menumbangkan pohon yang kemudian menimpa seorang pengendara motor. Korban diketahui bernama Abdul Rohim (30), Warga Dusun Pandean RT 03/ RW 12, Desa Nguling, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan. “Korban langsung tertimpa pohon, dan warga bersama mengangkat pohon itu. Lalu mengevakuasi korban ke puskesmas Curah Tulis, namun sayang nyawanya tak dapat tertolong,” katanya, Rabu 6/3 malam.
Amukan angin yang menggulung itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Tiupan puting beliung itu berlangsung selama kurang lebih 10 menit. Sebelumnya langit mendung dan angin berhembus kencang. Sesaat kemudian, muncul angin berputar-putar dan menyapu sejumlah benda di sekelilingnya. “Gulungan angin tiba-tiba datang dari arah barat dan secara singkat semua bangunan di sini luluh lantak,” ujarnya.
Kepala BPBD Kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi, Kamis 7/3 membenarkan adanya korban jiwa dan luka dalam peristiwa putting beliung tersebut. “Sampai sekarang TRC PB BPBD Kabupaten Probolinggo masih melakukan pembersihan dan assesment. Perkembangan selanjutnya akan kita sampaikan,” kata Anggit.
Dari pendataan sementara, ada 30 rumah warga rusak ringan dan sedang di Desa Curah Tulis. Sedangkan di Desa Tambak Rejo ada 15 rumah. Selain memakan korban, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo mencatat sedikitnya 45 rumah warga rusak akibat bencana angin, Rabu 6/3 tersebut. Selain itu, belasan pohon dan tiang listik tumbang.
“Hal itu berdasarkan laporan dari Camat Tongas. Kerusakannya bervariasi, ada ringan dan sedang. BPBD saat ini tengah melakukan assesment,” paparnya.
Terdapat 17 pohon randu besar dan 3 tiang listrik roboh. Batang-batang ini menutup jalan Desa Tambakrejo. “Kondisi hingga saat ini, listrik masih padam. Sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan pembersihan pohon yang tumbang malam itu dan sedang dilanjutkan hari ini,” terangnya.
Saat ini, Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC PB) melakukan assessment untuk mengetahui dampak kerusakan di sekitar lokasi tersebut. “Perkembangan selanjutnya akan disampaikan apabila update data sudah terkumpul,” tandas Anggit.
Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo tengah melakukan evakuasi serta pendataan kerusakan di sejumlah desa yang terdampak punting beliung. Tercatat tiga desa terkena amukan puting beliung diantaranya, Desa Curahtulis, Desa Tambakrejo dan Desa Tongas Kulon.
“Kami masih melakukan pendataan soal kerusakan baik yang ringan namun berat atas dampak bencana puting beliung,” tandasnya.
Beberapa daerah yang rawan bencana angina putting beling di kabupaten Probolinggo, yakni kecamatan yang ada di pantura dan kecamatan yang ada di wilayah dataran tinggi. Akhir-akhir ini yang telah mengalami bencana tersebut yakni kecamatan Gending, Pajarakan, Kraksaan, Krejengan, Pakuniran, Tiris, Krucil dan kali ini kecamatan Tongas.
Anggit mengungkapkan, sesuai informasi prakiraan cuaca dari BMKG, beberapa bulan ke depan cuaca masih ekstrem. Karenanya, warga Kabupaten Probolinggo diimbau tetap waspada. Meski angin mulai berkurang, tapi hujan diperkirakan masih akan sering terjadi.
“Kami berharap gerak cepat para relawanan untuk memberikan informasi dan membantu masyarakat saat terjadi bencana,” tandasnya.
Anggit memberikan apresiasi kepada para relawan, karena mereka telah mendedikasikan waktu dan tenaga dalam penanggulangan bencana. “Kami berharap semua elemen relawan terus menjaga solidaritas dan kesetiakawanan sosial. Serta, menebarkannya di lingkungan sekitar dan mengajak partisipasi masyarakat menjadi relawan di berbagai bidang,” lanjutnya.
Menurutnya, peran relawan sangat vital dalam setiap penanggulangan bencana. Karenanya, kesiapan dan layanan saat dan pascabencana perlu disinkronkan. “Tujuan akhirnya tetap dapat bergerak cepat dan tepat serta berhasil guna dalam penanggulangan bencana,” tambah Anggit Hermanuadi.(Wap)

Tags: