Putra Mantan Bupati Tuban Jadi Anggota DPRD Jatim Termuda

(Pelayanan Publik di Tuban-Bojonegoro Akan Ditingkatkan)

DPRD Jatim, Bhirawa
Dari 120 anggota DPRD Jatim periode 2019-2024 ternyata ada sosok anak muda dari Partai Golkar yang berangkat dari daerah pemilihan (Dapil) Tuban-Bojonegoro.
Politisi termuda itu ialah putra pasangan H Moh Hasan dan Hj Heany Relawati mantan Bupati Tuban dua periode, Aditya Halindra Faridzky, SE.
“Saya berusia 27 tahun, kelahiran tahun 1992. Pernah mengenyam pendidikan di UGM dan tercatat sebagai alumnus Fakultas Ekonomi Unair Surabaya,” katanya.
Lindra sapaan akrab Aditya Halindra Faridzky ini mengutarakan, pada awalnya ia kuliah di UGM selama dua semester. Namun di tengah masa kuliah tersebut, ayahnya meninggal dunia sehingga terpaksa harus menghandle dan meneruskan bisnis warisan keluarga.
“Makanya saya kemudian pindah (transfer) ke Unair dengan pertimbangan jarak tak terlalu jauh dari rumah. Alhamdulillah, saya tak perlu mengulang dari bawah dan bisa diwisuda di fakultas ekonomi Unair Surabaya,” kenangnya.
Kendati tak ada paksaan untuk masuk ke dunia politik, namun Lindra mewarisi darah politisi dari kedua orang tuanya, sehingga sejak masih kuliah dia aktif di organisasi AMPI sayap Partai Golkar hingga dipercaya menjadi ketua AMPI Kab Tuban dan Ketua DPD Partai Golkar Kab Tuban.
“Kemarin saya ikut mencalonkan anggota DPRD Jatim dari Dapil Tuban dan Bojonegoro pada Pileg 2019. Alhamdulillah masyarakat memberikan dukungan dan mendapatkan amanat untuk mewakili mereka menjadi anggota DPRD Jatim,” jelas pria lajang ini.
Ia percaya penuh kepada partai dan Fraksi Partai Golkar sehingga akan di tempatkan di alat kelengkapan DPRD Jatim manapun, Lindra mengaku siap. “Saya masih junior tentu harus banyak belajar dan bimbingan dari para senior,” katanya.
Disinggung soal apa yang akan diperjuangkan bagi masyarakat di Dapil 13 Jatim, dengan lugas Lindra mengatakan akan berusaha semaksimal mungkin meningkatkan pelayanan publik yang ada di Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro.
“Pastinya saya akan selalu menjaga aspirasi masyarakat. Kalau memang bisa kita selesaikan di parlemen, ya kita perjuangkan. Misalnya melalui pembuatan kebijakan berupa Perda atau membantu pembiayaan melalui APBD Jatim,” bebernya.
Ia juga optimis dunia politik tak akan kekurangan kader. Sebab di era millenial ini banyak anak muda yang tertarik di dunia politik. Bahkan sudah banyak anak-anak muda yang berhasil berkiprah di panggung politik baik menjadi kepala daerah maupun menjadi anggota legislatif.
“Jadi Indonesia tak akan kekurangan stok calon-calon pemimpin sebab kalangan anak muda banyak yang berkiprah di dunia politik seperti saya,” pungkas Aditya Helindra. [geh]

Tags: