Putri Indonesia 2017 Pukau Pengunjung Festival Batik 2018

Bunga Jelitha Ibrani memakai batik campur sari dan kembang pring.

(Kenalkan Batik Khas Di Pameran UKM) 

Pemkot Probolinggo, Bhirawa
Pameran UKM Batik yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Probolinggo, tidak lain bertujuan mengenalkan batik khas kota setempat. Sebanyak 20 UKM batik yang tergabung dalam KIP (Komunitas Batik Probolinggo) mengikuti pameran. Sekaligus mengundang putri Indonesia 2017 Bunga Jelitha Ibrani dalam festival batik 2018, di depan kantor Wali Kota Probolinggo.
Adi Santoso, salah satu pegiat UKM asal Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Kanigaran, Jum’at 9/11 mengaku sangat terbantu dengan pameran itu. “Kami ikut pameran ini untuk memasarkan produk kami. Tentunya kami merasa terbantu dengan adanya pameran ini. Sebab, melalui pameran ini kami bisa mempromosikan produk kami,” ujarnya.
Produk yang dipamerkan itu bisa dibeli. Sehingga, masyarakat yang datang ke pameran, bisa sekaligus belanja, katanya.
Suci Ningsih, kabid Promosi Wisata di Disbudpar mengatakan, pameran itu tujuannya membantu para pegiat UKM untuk mempromosikan produknya. Namun, tidak semua UKM bisa ikut. Yang mengikuti event itu yakni para pegiat UKM batik yang tergabung dalam KIP. “Memang tidak semuanya ikut dalam event ini. Hanya UKM yang tergabung dalam KIP saja, ” paparnya.
Menurutnya, perajin batik atau UKM batik di Kota Probolinggo sebenarnya sangat banyak. Tetapi yang bergabung dalam KIP hanya 20. Tujuan dari pameran UKM Batik ini yaitu memperkenalkan batik Probolinggo kepada masyarakat luas. Sehingga, batik khas Probolinggo bisa bersaing dengan batik lain di Jawa Timur. Dan pada akhirnya, para perajin batik bisa terangkat perekonomiannya. “Dengan adanya event ini, akan banyak warga yang kenal, berminat, dan membeli. Dengan begitu kan meningkatkan pendapatan pebatik,” lanjutnya.
Sugeng, sekretaris DKUPP Kota Probolinggo menambahkan, pameran UKM Batik adalah upaya memperkenalkan produk unggulan Kota Probolinggo. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai edukasi terhadap masyarakat untuk mencintai produk dalam negeri. “Festival Batik ini sebagai edukasi kepada masyarakat agar mencintai produk Indonesia atau dalam negeri. DKUPP selama ini juga mempromosikan Batik Khas Kota Probolinggo pada acara pameran lokal maupun di tingkat provinsi,” ungkapnya.
Untuk itu pulalah kami mengundang Putri Indonesia 2017 Bunga Jelitha Ibrani tampil anggun dalam malam Festival Batik 2018 Kota Probolinggo. Dengan tema Ultimate Reborn Kota Probolinggo Batik Festival, model kelahiran Jakarta itu mendapat kehormatan membawakan motif batik kuno yang direpro oleh pebatik asal kota manga, tandasnya.
Ada 20 batik kuno Kota Probolinggo yang direpro oleh pebatik kota mangga. Batik-batik itu ditampilkan dalam festival yang digelar di halaman kantor Pemkot Probolinggo. Motif-motif batik kuno yang direpro itu adalah, Kapal Keruk, Campur Sari, Kembang Pring, Panji Lintik, Karang Melok, dan Bak Boyo. Kemudian, Kembang Namao Bulu, Sriti, Kembang Koro, Panji Ubin, Udan Emas, Lurking, Lem Kare, dan Kerangan. Selain itu, ada juga Peksi Puger, Belah Ketupat, Kembang Suro, Kawung Bulan, Wajek’an, serta Jal Serinpang, jelasnya.
Tak hanya menampilkan Bunga Jelitha Ibrani, batik-batik kuno warisan budaya lokal itu juga dibawakan oleh model dari Color Model Inc Malang. Para model itu berlenggak-lenggok di atas catwalk, dengan koreografer Agoeng Soedir Poetra. Yang istimewa, para pebatik yang merepro motif batik kuno juga diajak beraksi di catwalk. Mereka diberi kesempatan untuk menyapa para undangan dan penonton.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Probolinggo Tutang Heru Aribowo mengatakan, tujuan diselenggarakannya festival batik ini salah satunya untuk meningkatkan peluang dan kerja sama dalam mendukung pariwisata.
“Kalau tujuan utamanya tentu mengenalkan batik kuno khas Kota Probolinggo yang diambil dari National Museum of World Cultures, Belanda. Selain itu, juga meningkatkan peluang pemasaran dan jaringan para perajin batik dalam mendukung aktivitas pariwisata,” jelasnya.
Sementara itu, Sekda Bambang Agus Suwignyo mengatakan, pariwisata Kota Probolinggo sangat menjanjikan. Sebagai kota transit, penting bagi Kota Probolinggo untuk menonjolkan kekayaan wisatanya. Nah, salah satunya dengan menggelar festival batik. “Tentunya akan meningkatkan daya saing dengan batik daerah lain,” katanya.
Agenda ke depan, menurut Sekda, event festival ini diharapkan bisa disinergikan dengan event lokal lain. Seperti Probolinggo Tempoe Doeloe. “Sekalian mengenalkan motif batik kuno pada dunia. Kalau bisa, acaranya sampai 2 pekan,” ujar mantan Direktur RSUD dr Mohamad Saleh itu.
Bunga Jelitha Ibrani mengaku kagum dengan festival yang digelar oleh Disbudpar Kekagumannya karena kota yang baru ia datangi itu ternyata menyimpan warisan budaya lokal. Ia bahkan mengajak anak-anak muda kota mangga untuk mengenal batik warisan leluhur itu. “Suatu kebanggaan bagi saya tampil membawakan batik warisan budaya lokal ini. Ini adalah karya budaya yang harus dilestarikan. Jangan lupa peran UKM yang telah merepro batik-batik kuno ini, agar mendapat apresiasi. Karena dari tangan merekalah, batik ini bisa dilestarikan,” tambahnya.(Wap)

Tags: