Putus Asa Mulai Hinggapi Pemasangan Box Culver

Sidoarjo-Bhirawa
Seperti yang sudah diperkirakan akhirnya pembangunan drainase milik Dinas PUPR yang tidak selesai di akhir Tahun 2017. Paling parah terjadi pada pemasangan box culver Tropodo, Waru, peningkatan jalan beton di Porong-Krembung, dan Kebon Agung Wilayut Sukodono.
Kontraktor berjibaku menyelesaikan proyek sampai 28 desember sesuai limitasi kontrak, namun kondisi kegiatan yang masih di bawah 60-70 persen tampaknya akan sulit mencapai target selesai. Musim hujan serta sempitnya waktu yang diberikan dinas PUPR membuat kontraktor akhirnya tidak berdaya menerima pil pahit tersebut.
Di jalan raya Tropodo, terdapat 2 paket kegiatan drainase, yakni pemasangan box culver di depan SPBU Tropodo senilai Rp 360 juta. Penyelesaian proyek ini dirasa aman karena hanya memasang 33 meter saja. Namun fatal bagi kegiatan lain di sebelah utaranya yang bernilai Rp 4,89 miliar. Nilai proyek yang besar dengan volume dikerjakan mulai Oktober lalu, dinilai kontraktornya sangat berani.
Seorang kontraktor yang tadinya mencoba menawar paket itu, mengatakan, sebenarnya melihat pagunya sangat menggiurkan. Namun melihat jadwal kegiatannya yang 2 bulan, sama saja dengan bunuh diri bila mengambil pekerjaan itu. “Itu sudah dilelang 2 kali, karena tidak ada yang berani nawar,” ujarnya.
Sampai hari ini puluhan box culver miliki rekanan asal Surabaya, masih terlihat ditumpuk di tepi jalan raya Tropodo. Tak urung penumpuan material menyebabkan kemacetan jalan itu amat parah. Bahkan eksesnya sampai ke Pondok Tjandra hingga perempatan by pass Juanda yang jaraknya 2 km.
Tidak jauh dari lokasi itu atau arah Pondok Tjanda, ada pula proyek drainase sepanjang 200 meter dengan anggaran Rp 1,8 miliar. Kontraktornya nyaris putus asa setelah melihat sepanjang jalur proyek terdapat utilitas PLN, Telkom, Gas, PDAM, jaringan milik 3 provider seluler. Ada 7 utilitas. Karena itu pemasangan material ini dilakukan extra hati-hati kuatir menemus utilitas perusahaan lain, resikonya adalah membayar ganti rugi bila sampai merobek utilitas.
Hingga kini pekerjaan ini belum menemukan masalah dengan pemilik utilitas, Totok Sumedi, kontraktor menyatakan, akan berusaha menyelesaikan sesuai kontrak 28 desember 2017. [hds]

Tags: